TRIBUNNEWS.COM - Tampil gemilang dalam laga terakhir melawan Prancis, penjaga gawang Ekuador Alexander Dominguez bisa menjadi pelipur lara. Ia dinobatkan sebagai man of the match.
Hasil imbang tak bisa menyelamatkan Ekuador, karena Swiss mampu menggilas Honduras dengan skor 3-0 sehingga mendampingi Prancis ke babak 16 besar. Ekuador yang dilatih oleh Reinaldo Rueda menempati peringkat ketiga Grup E.
Antonio Valencia yang menjadi kapten tim diganjar kartu merah menit ke-50, setelah mencederai Lucas Digne. Dengan 10 pemain, Ekuador dibombardir oleh Karim Benzema dkk. Di sinilah, Dominguez menunjukkan kebolehannya dengan menggagalkan serbuan Les Bleus.
"Dari awal kami sangat sadar bahwa kami menghadapi tim terbaik bernama Prancis. Apalagi harus bermain dengan 10 orang, kami pasti kedodoran. Jadi, hasil imbang ini harus disyukuri meski kami tersingkir," kata Dominguez.
Dalam wawancara singkat dengan FIFA.com, Dominguez menjelaskan bahwa ia sangat termotivasi melawan Prancis, setelah mengalahkan Honduras.
"Kartu merah buat Valencia mengubah skenario. Kami tak lagi mampu menyerang karena harus konsentrasi pada pertahanan. Jadi, situasi di tim sangat rumit," katanya lagi.
Ia menyebut laga pamungkas di Grup E ini merupakan pengalaman berharga bagi Timnas Ekuador. Banyak hal bisa dipelajari, termasuk menjinakkan tim besar sekaliber Prancis.
"Kami sebenarnya memiliki tim yang baik secara teknis. Kami sudah berjuang sekuat tenaga. Apa pun hasilnya, itu kami syukuri," katanya lagi.
Baca di Koran Super Ball, Jumat (27/6/2014)