TRIBUNNEWS.COM, PORTO ALEGRE - Bekas punggawa Aljazair di Piala Dunia 1982, Kajhdar Belloumi ingin anak-anak asuhan Vahid Halilhodzic membalaskan dendam mereka kepada Jerman. Kedua negara akan bertemu pada laga perdelapanfinal Piala Dunia 2014, Selasa (1/7/2014).
"Jerman dan Austria bersekongkol agar kami tidak lolos dari fase grup. Sekarang kami memiliki kesempatan untuk membalas dendam," ujar Kajhdar Belloumi kepada Guardian, gelandang Aljazair di Piala Dunia 1982.
Tepat 32 tahun yang lalu di Spanyol, Aljazair mengagetkan dunia sepakbola setelah mengalahkan Jerman Barat 2-1 pada laga fase grup. Mereka kalah 0-2 atas Austria di laga berikutnya tapi kembali meraup tiga poin dengan menumbangkan Chile 3-2.
Les Fennecs seharusnya bisa menjadi negara Afrika pertama yang lolos ke fase knock out piala dunia bila Jerman Barat dan Austria tidak bermain mata pada laga terakhir mereka.
Setelah Jerman Barat mencetak satu gol, mereka menghabiskan waktu pertandingan dengan 'bermain-main'.
"Pendukung Aljazair, Spanyol dan Jerman jengah dengan apa yang mereka saksikan. Mereka melambaikan sapu tangan putih dan melancarkan protes," ungkap Belloumi yang mencetak gol kemenangan pada laga yang dikenang sebagai aib dari Gijon itu.
Belloumi yakin tragedi tersebut tidak akan membebani para pemain Serigala Gurun melainkan bakal menjadi inspirasi mereka.
Kemenangan akan membawa Aljazair kepada pertandingan yang memiliki arti lebih besar. Di perempatfinal mereka bisa bertemu Perancis yang diunggulkan menang atas Nigeria pada babak 16 besar.
Laga 8 besar itu akan diselenggarakan pada Jumat (4/7/2014). Aljzair akan merayakan hari kemerdekaan mereka dari penjajahan Perancis hari itu.