TRIBUNNEWS.COM - Diego Simeone memang tak berkiprah di Piala Dunia 2014 ini. Namun namanya bergema begitu kuat hingga arsitek Atletico Madrid ini disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk mengisi kursi pelatih Spanyol, dan Argentina.
Pelatih berusia 44 tahun asal Argentina ini diketahui sudah lama memendam harapan untuk menukangi tim Tango. Pintu itu terbuka jika Argentina di bawah Alejandro Sabella gagal melangkah ke babak final.
Sabella dinilai tak memberikan pengaruh signifikan untuk tim Tango. Sejumlah pengamat menilai, prestasi mereka melaju ke semifinal tak lebih berkat kejeniusan Lionel Messi yang melakukan improvisasi di lapangan. Hanya jika bisa melaju ke final, dan memenangi gelar juara, maka posisi Sabella dipastikan bisa bertahan.
Jika gagal melakukan hal itu, maka ia besar kemungkinan harus turun takhta, dan nama Simeone sebagai kandidat pengganti pun mulai digosok-gosok.
Di sisi lain, Daily Mail menulis bahwa Simeone pun diincar untuk jadi arsitek La Furia Roja yang gagal total di Piala Dunia kali ini. Vicente Del Bosque memang masih belum bergeming dari kursi pelatih La Furia Roja, dan pihak PSSI Spanyol, RFEF, memberinya kontrak hingga dua tahun ke depan.
Namun, pelatih berusia 63 tahun ini sepertinya akan mengalami krisis kepercayaan jika masih tetap ingin bertahan. Terlebih, di depan ada tantangan menunggu yakni mempertahankan gelajr juara Piala Eropa 2016.
Setelah Pep Guardiola terang-terangan menyatakan tak ingin menukangi tim nasional, dan hanya ingin fokus melatih Bayern Muenchen, Spanyol memang tak punya stok pelatih mumpuni lagi.
Nama Simeone pun jadinya semakin berkibar. Ia digadang-gadang sebagai pelatih asing pertama yang menukangi Spanyol sejak lebih dari setengah abad lalu. Kemampuan Simeone berbahasa Spanyol menjadi nilai plus untuknya.
Simeone mencicipi 106 caps bersama Argentina, dan mengaku malu karena telah melewati rekor caps Diego Maradona. Ia senantiasa menyebut dirinya sebagai "gelandang bertahan dengan pisau di kedua gigi" Ia bermain di tiga Piala Dunia, dan pada Piala Dunia 1998 sukses memprovokasi David Beckham hingga gelandang Inggris itu dikartu-merah.
Namun, sekalipun digoyang dengan isu bakal melatih tim nasional, Simeone sendiri bergeming. Ia menyatakan saat ini fokusnya tetap pada Atletico Madrid. Sekalipun Atleti banyak ditinggal pemain bintang, ia yakin hal itu tak akan berpengaruh besar pada ketangguhan tim.
Pemain bintang terakhir yang hengkang adalah Diego Costa yang menyeberang ke Chelsea dengan nilai transfer 32 juta poundsterling.
"Saya selalu berterima kasih kepada para pemain yang memberikan semua yang terbaik. Dia memiliki kinerja yang sangat baik saat dia bermain bersama kami," kata Simeone.
Hengkangnya Costa dari Atletico menambah daftar kepergian penyerang bintang untuk kesekian kalinya yang sebelumnya pernah dihuni pemain seperti Fernando Torres, Sergio Aguero, Diego Forlan, dan Radamael Falcao.
Melihat hal ini, Simeone yakin timnya akan terus menemukan penyerang hebat yang dapat menggantikan posisi Costa.
"Aguero pergi dan banyak yang takut dengan hal itu, Falcao tiba dan tim memenangkan banyak hal. Lalu Falcao pergi dan seakan tim tidak bisa memperbaikinya. Namun Costa tiba dan tim terus bertumbuh," tambahnya.
"Atletico selalu mengalami perubahan yang sangat baik dan kami berharap kali ini harus sama," katanya.