TRIBUNNEWS.COM - Argentina mendapat pukulan telak setelah winger andalan Angel di Maria cedera saat mengalahkan Belgia 1-0 di babak perempatfinal. Winger Real Madrid ini besar kemungkinan tak bisa bermain lagi sampai turnamen berakhir karena cedera paha yang dialaminya tergolong serius.
Setelah memberikan asis untuk gol Gonzalo Higuain di menit delapan, Di Maria mengalami cedera paha pada menit ke-33. Ia pun akhirnya digantikan Nezo Perez.
Pelatih Argentina, Alejandro Sabella, mengaku tidak tahu seberapa parah cedera yang dialami Di Maria.
"Angel mengalami masalah pada bagian depan paha kanannya dan ia akan menjalani pemeriksaan besok (Minggu, 6/7)). Saya berharap cedera itu tidak terlalu parah karena Angel vital bagi kami," ujar Sabella.
Namun koran olahraga Argentina, Ole memastikan Di Maria mengalami sobek pada paha bagian kanan sehingga tidak bisa tampil lagi di Piala Dunia ini, termasuk tak bisa memperkuat timnya melawan melawan Belanda, pada babak semifinal di Arena Corinthians, Sao Paulo, pada Kamis (10/7) mendatang.
Sebelumnya, tim Tango telah kehilangan penyerang andalan Sergio Aguero yang absen di dua laga karena cedera lutut. Aguero, seperti juga Di Maria, diperkirakan belum pulih cederanya sampai turnamen berakhir.
Konsekuensinya kemudian, beban Lionel Messi untuk menghidupkan lini depan Albiceleste kian bertambah. Ia dituntut untuk lebih agresif lagi bergerak, tak hanya memberi pasokan untuk Striker Gonzalo Higuian, tapi juga untuk mencetak gol lewat kreasi sendiri.
Di laga melawan Belgia kemarin, Messi memang tak mencetak gol, tapi secara keseluruhan ia tampil mengagumkan dengan melepaskan 86 umpan akurat, dan empat kali umpan silang. Jika ia terus bermain seperti itu, secara keseluruhan Argentina justru akan lebih berbahaya.
"Ini bukan hanya tentang mencetak gol. Ini semua mengenai mendapatkan bola dan membawa semuanya meraih tiga poin. Setiap pergerakan yang dia buat memberikan tanda harapan bagi kami," ungkap Sabella.
"Apa yang dia lakukan selalu menentukan dan itu di samping masalah mencetak gol. Dia hampir selalu tidak pernah kehilangan bola dan dia mengalahkan rivalnya secara bersama-sama," katanya.
"Dia adalah air di padang pasir. Dia tidak hanya mencetak gol. Kemarin dia bermain dan memberi umpan kepada Di Maria untuk mencetak gol saat melawan Swiss. Hari ini, ketika medan sedang kering, dia memberikan kami udara segar," kata Sabella memuji.
Sebagai catatan, bersama Barcelona musim lalu, Messi melepaskan 11 asis. Peran sebagai pengumpan inilah yang kemudian diharapkan muncul, menyusul cederanya Di Maria.
Ya, Argentina kini tengah menunggu bakat Messi lainnya. Selain sebagai pencetak gol, dimana ia sudah menceploskan empat gol, "sang Messiah" pun kini dituntut menambah perbendaharaan asis dimana ia baru sekali mencetak asis sepanjang turnamen.
Sebagai catatan, ketika Diego Maradona membawa Argentina juara Piala Dunia 1986, "si boncel" ini mencetak lima gol, dan lima asis. Peran seperti Maradona ini -- mencetak gol dan memberi umpan-- pula yang kini harus dilakoni oleh Messi di babak semifinal nanti.