TRIBUNNEWS.COM - Duel Brasil kontra Jerman pada babak semifinal sejatinya adalah duel pemain bintang mereka, Oscar dan Thomas Muller. Kedua negara bertemu di Itaipava Arena Fonte Nova, Salvador, Rabu (9/7/2014) dinihari.
Kedua maestro permainan akan bertempur di lapangan mengusung misi yang sama. Brasil berupaya meraih gelar juara pertama kali saat menggelar turnamen tersebut, sementara Jerman menargetkan merengkuh trofi setelah terakhir kali diraih pada 1990.
Oscar merupakan nyawa permainan dan perannya di lini tengah tak tergantikan. Bintang Chelsea telah mencetak satu gol dan memberikan dua asis. Sebuah gol dicetak di laga perdana melawan Kroasia. Castrol Index memberikannya nilai 9,04.
Daya jelajahnya merupakan yang paling tinggi dibandingkan pemain lainnya. Di setiap laga, rata-rata dia mencapai 50,1 km dan memberikan total 139 operan. Tak hanya membantu permainan dalam menyerang, tetapi dia juga turun membantu pertahanan.
Dia melakukan tackle sebanyak 30 kali dari lima pertandingan di Piala Dunia 2014. Tak salah apabila pelatih Brasil, Luis Felipe Scolari, mengandalkan pemain yang baru saja dikaruniai anak perempuan tersebut.
“Dia pemain paling banyak melakukan tackle, dribling, dan crossing. Dia pemain kreatif, fantastis dan saya selalu percaya. Banyak keraguan datang, tingkat permainannya mungkin menurun, tetapi saya tak pernah meragukannya,” kata Luis Scolari seperti dilansir BT Sport.
Sementara, Thomas Muller merupakan sosok keberhasilan Jerman melangkah sampai ke semifinal. Menyandang status pencetak gol terbanyak di turnamen empat tahun lalu, dia kembali bersinar di Brasil.
Gelandang Bayern Munchen telah mencetak empat gol dari 10 gol yang dicetak tim berjuluk Der Panser selama turnamen berlangsung. Hat-trick dibuat pemain ini di laga perdana ketika mengantarkan Jerman mengalahkan Portugal 4-0. Satu gol lainnya dicetak ketika menaklukkan Amerika Serikat 1-0 di partai terakhir fase grup G. Total dalam dua turnamen Piala Dunia, Muller telah mencetak sembilan gol. Sebuah catatan fantastis mengingat usianya yang masih 24 tahun.
Tak hanya mampu berperan sebagai pencetak gol, dia juga mampu melakukan kreasi-kreasi atas terciptanya gol Jerman. Dua asis telah dibuatnya sejauh ini. Castrol Index memberinya nilai 9,36 tertinggi dibandingkan pemain Der Panser yang lain.
Namun, Jerman tak hanya Muller. Sebab, dalam catatan New York Times, pemain Bayern Munchen tersebut hanya memberikan kontribusi 21 persen. Sementara, pemain lainnya, Mesut Oezil, pemain Arsenal, berkontribusi pada kisaran 19 persen.
Toni Kroos berada di tempat ketiga dengan kontribusi 14 persen. Di peringkat keempat dan kelima, Bastian Schweinsteiger dan Andre Schuerrle memberikan kontribusi pada kisaran 0-9 persen.