TRIBUNNEWS.COM - Meski Tim Krul berhasil menjadi pahlawan saat Belanda mengalahkan Kosta Rika lewat adu penalti, namun pelatih Belanda, Louis Van Gaal tak akan memainkan kiper tinggi besar itu saat menghadapi Argentina di babak semifinal Piala Dunia di Arena Corinthians, Sao Paulo, Kamis (10/7) WIB dini hari.
Van Gaal tetap memainkan Jasper cillessen sebagai kiper utama. Krul masih menjadi kiper nomor dua buat Belanda di laga semifinal meski kiper Newcastle itu jadi pahlawan yang membawa Belanda lolos empat besar.
"Tak ada keraguan lagi tentang siapa yang nanti akan menjadi pemain inti pada pertandingan berikutnya. Kiper utamanya tetap Cillessen. Tapi kami merasa Krul sekarang menjadi pilihan yang lebih baik," katanya.
Van Gaal menjelaskan kepada Krul bahwa dia kemungkinan kembali akan dimainkan saat ada duel penalti lagi. Namun rencana itu tidak dikatakan secara langsung kepada Cillessen karena dia tak mau persiapan pemainnya terganggu.
Duel sengit diperkirakan bakal tersaji di laga yang mempertemukan Belanda melawan Argentina. Kedua tim mempunyai komposisi pemain yang bagus dan memiliki materi pemain dengan skill diatas rata-rata.
Jika menengok sejarah pertemuan kedua tim, Belanda lebih unggul dari calon lawannya tersebut. Dalam delapan duel yang dilakoni kedua tim, Belanda menang empat kali dan Argentina menang dua kali.
Sedangkan sisanya berakhir imbang. Kemenangan besar Belanda atas Argentina terjadi pada tahun 1974. Dalam pertandingan persahabatan yang berlangsung di Amsterdam, Tim Kincir Angin menang 4-1. Masih di tahun yang sama, yakni saat Piala Dunia 1974 di Jerman, Belanda kembali mempecundangi tim Amerika Latin tersebut dengan skor 4-0.
Argentina hanya pernah sekali menang dengan perbedaan skor dua gol atas Belanda, yakni saat Piala Dunia 1978 di Argentina. Albiceleste menundukkan Belanda dengan skor 3-1. Pertemuan berikutnya terjadi setahun kemudian, yakni saat FIFA 75th Anniversary Cup, dimana Argentina menang susah payah lewat babak adu penalti dengan skor 8-7 setelah bermain imbang 0-0.
Pada pertemuan berikutnya, De Oranje kembali unggul atas Argentina. Pada perempat final Piala Dunia 1998 di Prancis, Belanda kembali menundukkan Argentina dengan skor 2-1. Pertandingan itu sendiri berlangsung dengan tensi tinggi, terbukti dari jumlah kartu yang dikeluarkan oleh wasit. Wasit Arturo Brizio Carter asal Meksiko, mengeluarkan enam kartu kuning dan dua kartu merah masing-masing untuk Ariel Ortega di kubu Argentina dan Arthur Nurman di kubu Belanda.
Pada pertandingan persahabatan di tahun berikutnya, Argentina dan Belanda bermain imbang 1-1. Kemudian Belanda kembali menang 1-0 dalam pertandingan persahabatan di tahun 2003. Kedua tim berjumpa kembali di babak penyisihan grup pada Piala Dunia 2006 di Jerman dimana pertandingan berakhir dengan hasil imbang 0-0.
Di Piala Dunia 2014, perjalanan kedua tim boleh dibilang berjalan mulus. Pada babak penyisihan grup, baik Argentina maupun Belanda sama-sama mengoleksi angka sempurna dengan torehan sembilan poin. Pada fase knock out, kedua tim mampu lolos namun dengan skor tipis.
Argentina harus menundukkan Swiss dengan skor 1-0 di babak 16 besar dan meredam Belgia juga dengan skor tipis 1-0 di perempat final. Sedangkan Belanda, harus susah payah lolos di babak 16 besar dari tikungan Meksiko dengan mencetak dua gol di menit-menit akhir sehingga mampu menang dengan skor 2-1.
Di perempat final, kepastian Belanda melaju ke babak semi final pun baru bisa dipastikan usai menang duel adu penalti melawan Kosta Rika dengan skor 4-3 setelah bermain imbang 0-0.
Pelatih Argentina Alejandro Sabella berharap pasukannya mampu membuat sejarah baru di Piala Dunia tahun ini. “Kami kembali menembus semi final setelah menunggu begitu lama. Di satu sisi, mereka telah membuat sejarah dan mari kita lihat apakah kami bisa mencapai lebih,” kata Sabella seperti dilansir Bloomberg.
Sementara pelatih Belanda Louis van Gaal menyatakan tidak akan memasang pahlawan kemenangan Belanda atas Kosta Rika, Tim Krul, sebagai starter. Ia tetap akan menurunkan kiper Jasper Cillessen sebagai starter saat menghadapi Argentina. “Tak perlu ditanyakan siapa yang akan menjadi starter dalam pertandingan berikutnya. Sudah pasti Cillessen,” ujar mantan pelatih Bayern Munich tersebut.
Van Gaal yang terbiasa memakai pola 4-3-3 atau 5-3-2 selama Piala Dunia, juga mengatakan timnya bukanlah tim yang hebat seperti tim lain di Piala Dunia. Namun ia memberi catatan bahwa untuk mengalahkan timnya bukanlah perkara mudah. “Kami bukan tim terbaik, tapi kami tim yang sulit dikalahkan,” katanya.