TRIBUNNEWS.COM, TRABZON - Tidak selamanya uang berbicara. Ada kalanya seseorang memilih bekerja di tempat yang menawarkan kenyamanan dibanding gaji yang melimpah di tempat lain.
Prinsip ini dipegang oleh pelatih anyar klub Superlig Turki, Trabzonspor, Vahid Halilhodzic. Kesuksesan sang pelatih mengantarkan tim nasional Aljazair menembus babak 16 besar membuat namanya diincar oleh klub-klub besar Eropa.
Namun, pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu menolaknya. Alasannya simpel, dia pernah berjanji kepada pihak Trabzonspor untuk mengisi jabatan pelatih di musim 2014/15.
"Saya banyak menerima tawaran dari klub-klub Eropa dan tim nasional. Semuanya menawarkan gaji gila-gilaan. Tapi uang bukanlah segala-galanya bagi saya," kata Halilhodzic seperti dilansir Four Four Two.
"Saya pernah menukangi Trabzonspor sembilan tahun lalu. Saat itu saya hanya melatih selama delapan bulan dan saya berjanji kepada presiden klub akan kembali suatu saat nanti. Kini saatnya menuntaskan janji saya tersebut," ujar pelatih berusia 61 tahun itu.