TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Meski baru bergabung dengan Persija Jakarta di tengah kompetisi, kepemimpinan Ponaryo Astaman di lini tengah cukup menonjol. Gelandang senior yang syarat pengalaman itu mampu menjadi penyambung komunikasi antarlini.
Sejak pertama kali tampil bersama Persija, Ponaryo tidak segan-segan memerikan arahan kepada rekan setimnya di lapangan. Pengalaman dan usia yang dimiliki Popon, sapaan akrab Ponaryo, membuatnya tak sungkan untuk menurunkan pengetahuannya.
Hampir di sepanjang karier bermain, Ponaryo kerap mengemban tugas sebagai kapten baik di tim nasional maupun level klub. Terakhir,
pemain 34 tahun itu menjabat kapten di PSM Makassar.
"Kuncinya komunikasi dengan seluruh elemen klub, pemain dan manajemen untuk mempercepat adaptasi. Adaptasi yg saya maksud, harus lebih fleksibel, tidak arogan agar bisa berkomunikasi usia muda maupun seumuran atau lebih tua," ungkap Ponaryo kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Ponaryo juga bukan wajah baru di kubu Macan Kemayoran. Penggemar Manchester United ini pernah membela tim Ibukota pada 2008-2009.
Meski tidak bisa menggeser bak kapten yang didapuk Fabiano Beltrame, namun jika kepemimpinan Ponaryo terpancar baik pada sesi latihan dan pertandingan.
"Komunikasi antarlini penting untuk menjaga keseimbangan permainan tim. Semua pemain juga berhak melakukan itu bukan hanya tanggung jawab kapten di lapangan," ujar pemain yang sempat berkostum Sriwijaya FC itu.
Kepemimpinan Ponaryo Astaman Menonjol di Persija Jakarta
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger