TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Persija Jakarta bakal memperketat pemeriksaan setiap suporter yang akan memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penggunaan petasan dan flare di dalam stadion.
Panitia pelaksana pertandingan diminta untuk melibatkan pengurus The Jakmania pusat untuk menggeledah seluruh suporter. Kebijakan ini diambil untuk mencegah aksi negatif yang menyebabkan kerugian bagi klub.
Manajemen Macan Kemayoran harus membayar denda sebesar Rp 75 juta akibat ledakan petasan yang terjadi saat Persija menjamu Persib Bandung di SUGBK, Minggu (10/8/2014).
Sebelumnya, Persija juga pernah terkena hukuman serupa dari Komdis PSSI saat menjamu Semen Padang, 8 Februari lalu. Namun, ketika itu manajemen tim hanya disanksi denda sebesar Rp 50 Juta.
Peningkatan denda dikarenakan pengulangan yang terjadi pada peristiwa serupa. Bahkan, Komdis PSSI juga mengancam akan mengeluarkan opsi pemindahan lokasi di laga kandang jika terjadi aksi susulan serupa.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Sanksi denda ini menjadi yang kedua kalinya bagi Persija akibat ulah yang sama. Kami akan meminta Panpel untuk memperketat pemeriksaan kepada seluruh suporter yang akan masuk stadion," kata Manajer Persija Asher Siregar kepada Harian Super Ball, kemarin.
Ulah bandel suporter tersebut dianggap mencoreng upaya panpel dan pengurus pusat The Jakmania yang telah bekerja keras demi memperoleh izin penyelenggaraan pertandingan di SUGBK.
Sebab, izin penyelenggaraan pertandingan di SUGBK bisa ditangguhkan jika masih ada aksi pelanggaran suporter. Atau bahkan, pertandingan kandang akan digelar tanpa penonton.
"Pengulangan kejadian tersebut memungkinkan Persija mendapat hukuman menggelar laga kandang tanpa penonton. Hukuman juga bisa diakumulasi ke musim berikutnya jika masih ada yang membandel. Kami mohon untuk saling mendukung secara positif," ujar Asher.
Persija bakal Perketat Pemeriksaan Suporter yang Masuk Stadion GBK
Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger