TRIBUNNEWS.COM - Mengamankan daerah pertahanan sejatinya memang merupakan tugas yang harus diemban oleh pemain belakang. Namun, para bek tentu akan kerepotan mengantisipasi gempuran lawan bila tidak mendapatkan bantuan dari pemain lain.
Mengamankan daerah pertahanan sejatinya memang merupakan tugas yang harus diemban oleh pemain belakang. Namun, para bek tentu akan kerepotan mengantisipasi gempuran lawan bila tidak mendapatkan bantuan dari pemain lain.
Bek Liverpool, Martin Skrtel, memahami betul betapa sulitnya mempertahankan gawang tanpa dukungan dari gelandang dan penyerang. Musim lalu, Si Merah menderita kemasukan 50 gol akibat koordinasi yang buruk di antara para pemainnya.
Memasuki musim baru, Skrtel meminta Liverpool segera membenahi masalah ini. Pemain berkebangsaan Slovakia itu tidak mau klubnya terpuruk lantaran terlalu mengandalkan para bek buat menjaga sektor pertahanan.
“Liverpool memiliki masalah dalam mengoordinasikan pertahanan. Kuartet bek tidak mampu bekerja dengan baik jika para gelandang dan penyerang diam saja. Saya pikir kebobolan 50 gol sangat wajar karena kami tidak bisa bertahan sebagai satu kesatuan,” kata Skrtel seperti dilansir Sky Sports.
“Saya tahu Liverpool adalah tim dengan naluri serang yang tinggi. Setiap pemain selalu bernafsu mencetak gol. Tapi kami juga tidak boleh melupakan pertahanan. Para gelandang dan penyerang mesti membekali diri mereka dengan kemampuan menghalau serangan lawan,” ujar dia.
Liverpool membuka musim dengan kemenangan 2-1 atas Southampton pada akhir pekan lalu. Di laga itu, Skrtel melihat sedikit peningkatan kesadaran bertahan dalam diri rekan-rekannya.
“Kami akan terus mencoba meningkatkan kesadaran bertahan. Kita lihat saja nanti hasilnya di akhir musim. Saya berharap catatan buruk musim lalu tidak terulang kembali di musim ini,” ucap pemain berusia 28 tahun itu.