TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Musim ini Arema Cronus menjadi tim yang paling produktif di wilayah barat Liga Super Indonesia (LSI).
Menyisakan satu pertandingan sisa, Arema telah mencetak 43 gol dan hanya 13 kebobolan. Namun yang harus menjadi perhatian, gol-gol yang bersarang di gawang Arema justru lebih banyak saat bermain kandang.
Dari 19 pertandingan Singo Edan telah 13 kali kebobolan. Dari 13 gol itu, sembilan gol kebobolan didapat saat Arema melakoni laga home.
Sedangkan empat gol kebobolan didapat saat mereka melakoni laga away.
Tentu hal ini menjadi perhatian tersendiri, karena biasanya tim-tim akan berusaha untuk mengamankan gawangnya tidak kebobolan saat bermain di kandang.
Musim ini Arema merupakan tim kandidat juara. Bahkan tim kebanggaan warga Malang itu, menargetkan juara liga.
Secara keseluruhan selama fase grup, Arema tampil sangat memuaskan.
Sebelum pertandingan fase grup usai, Arema telah mengunci juara wilayah barat saat pertandingan masih menyisakan tiga pertandingan.
Dari 19 pertandingan Arema berhasil meraih 13 kemenangan, empat kali seri, dan hanya menelan dua kali kekalahan. Bahkan dari sembilan laga tandang, Arema sukses meraih enam kemenangan.
Tentu ini merupakan capaian yang mengesankan. Sehingga Arema layak disebut tim kandidat juara.
Namun ada satu hal yang mengganjal, yakni banyaknya gol yang bersarang di gawang Arema, justru saat mereka bermain di hadapan suporternya sendiri.
Tentu ini nantinya akan merugikan di babak delapan besar yang menggunakan sistem home away.
Bermain di kandang, Arema justru sering lengah di lini pertahanan. Gol-gol lawan selalu berasal dari serangan balik cepat, ketika pemain Arema terus menggempur pertahanan lawan.
Seperti di tiga pertandingan terakhir, melawan Persita Tangerang, Sriwijaya FC, dan Persik Kediri.