TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Diego Costa diharapkan mampu melanjutkan performa cemerlang di awal musim ketika Chelsea menjamu Schalke di pertandingan match day pertama fase grup G Liga Champions di Stamford Bridge, London, Kamis (18/9) dinihari. Pemain kelahiran Brasil naturalisasi Spanyol itu akan menjadi andalan The Blues di kompetisi antarklub Eropa.
Pada musim lalu, striker berusia 25 tahun itu, merupakan pemain yang dibenci publik London, setelah sebuah gol di Stamford Bridge mengantarkan Atletico Madrid menang 3-1 di semifinal leg kedua, yang membuat Los Rojiblancos melenggang ke final Liga Champions.
Namun pada tahun ini semua berbanding terbalik, setelah dia memutuskan hengkang ke Chelsea di bursa transfer musim panas ini. Sebagai pemain baru, tak sulit bagi pemilik nomor punggung 19 itu mendapatkan tempat di hati pendukung klub. Ya, Costa menjadi idola, setelah penampilan memukau di awal musim.
Setelah mencetak empat gol dari tiga pertandingan, pria yang pernah digosipkan dekat dengan model seksi asal Brasil, Michele Zuane itu membuat hat-trick ketika skuat asuhan pelatih Jose Mourinho menghancurkan Swansea City 4-2 pada pekan lalu. Koleksi tujuh gol membuatnya bertengger seorang diri di puncak klasemen pencetak gol.
Pemain pertama yang membuat tujuh gol dari empat pertandingan di kompetisi Premier League itu bertekad melanjutkan catatan gol di kompetisi Eropa. Namun, Costa mengaku tidak bisa seorang diri dalam mencetak gol, dia membutuhkan dukungan dari rekan satu tim.
“Beda-beda bagi tiap striker yang datang ke klub ini. Setiap striker mempunyai cara bermain sendiri dan kekuatan mereka serta perbedaan tim di belakang mereka. Itu sangat penting, jika anda tidak mendapatkan dukungan tim. Anda tidak bisa melakukan hal yang baik sendirian. Itu semua bergantung pada tim,” ujar Costa di situs Sports Mole.