TRIBUNNEWS.COM,MALANG- Arema Cronus diharapkan bisa meraih kemenangan atau minimal mencetak gol di kandang Persela Lamongan, saat mereka bertemu di Stadion Surajaya, Rabu (8/10/2014).
Ini dikarenakan babak delapan besar Indonesia Super League (ISL), menggunakan sistem head to head jika terdapat tim yang memiliki poin sama.
Biasanya format kompetisi, ketika terdapat dua atau tiga tim memiliki poin yang sama, selanjutnya akan dilihat jumlah selisih gol.
Namun untuk babak delapan besar musim ini, menggunakan sistem head to head. Sehingga hasil pertandingan home and away dua tim tersebut sangat diperhatikan.
"Delapan besar kali ini menggunakan sistem head to head, jadi defisit gol sangat diperhatikan," kata CEO Arema Iwan Budianto.
Menggunakan head to head, hasil pertemuan kedua tim sangat diperhatikan.
Itulah sebabnya, Arema harus bisa mencetak gol di laga tandang, ini untuk mengantisipasi jika poin yang diraih yang sama.
Itulah yang membuat sebelumnya Iwan kecewa dengan gol yang berhasil dicetak oleh Semen Padang, di laga perdana, Sabtu (4/10) lalu.
Meskipun akhirnya Arema berhasil menang 2-1 atas Semen Padang.
"Itulah yang membuat kami kecewa, karena ini sistemnya head to head," kata Iwan.
Sistem head to head mengedepankan hasil pertemuan tim yang memiliki poin yang sama. Meskipun tim tersebut dari selisih gol, namun jika hasil di dua pertemuan kalah, tidak lolos ke babak selanjutnya.
Babak delapan besar dibagi menjadi dua grup. Dua grup teratas akan melaju ke babak semifinal.