TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Arema Cronus memburu juara grup K babak delapan besar Indonesia Super League (ISL).
Arema Cronus tampaknya tak bisa memperbaiki kesalahan yang sering mereka lakukan.
Kesalahan tersebut kembali terjadi saat Arema menghadapi Persela Lamongan, Rabu (8/10).
Arema kembali harus kebobolan di menit-menit rawan.
Menit-menit awal dan akhir pertandingan, baik babak pertama maupun babak kedua, merupakan tim rawan.
Karena saat waktu-waktu itulah pemain sering kehilangan konsentrasi.
Tim berjuluk Singo Edan tersebut, sering kebobolan di menit-menit awal atau akhir pertandingan. Itu kembali terjadi saat menghadapi Persela.
Pertandingan baru berjalan dua menit, striker asing Persela Addison Alves berhasil menjebol gawang yang dikawal Kurnia Meiga.
Ini menunjukkan, pemain-pemain Arema sering lengah di menit-menit rawan. Kesalahan tersebut juga dilakukan Ahmad Bustomi dan kawan-kawan, saat menghadapi Semen Padang lalu. Menjelang akhir pertandingan, Arema harus kebobolan oleh Nur Iskandar di menit ke-84, yang membuat Semen Padang berhasi memperkecil kedudukan menjadi 2-1.
Kesalahan-kesalahan tersebut juga sering terjadi selama fase wilayah barat lalu.
Seperti saat menghadapi Persik Kediri, Arema kebobolan oleh gol yang dicetak Faris Tama pada menit ke-90.
Persik mengandalkan serangan balik dan akhirnya bisa menyamakan kedudukan, 2-2.
Hal yang sama juga terjadi saat Arema menghadapi Persib Bandung.
Dua gol Persib yang dicetak oleh Ferdinand Sinaga, tercipta di menit-menit akhir babak pertama usai. Dua gol Ferdinand terjadi tercipta di menit ke-45 dan 46.