TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Tim Nasional Indonesia U-19 akan menjalani laga perdana Piala Asia U-19 2014 melawan Uzbekistan di stadion YTC, Tangon, Myanmar, Jumat (10/10/2014) pukul 16.00 WIB. Tim asuhan pelatih Indra Sjafri ini sudah 100 persen siap menghadapi tiga pertandingan di Grup B. Kondisi Evan Dimas dkk pun sudah siap tempur di laga perdana dengan fisik prima.
"Kita semua baik-baik dan siap perang untuk menjaga kehormatan bangsa dengan siapapun itu," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Kamis (9/10/2014).
Indra menyebutnya Turnamen Piala Asia di Myanmar ini dengan istilah peperangan. Ia akan menghadapi pertempuran ini dengan enjoy. Ia menegaskan anak asuhnya sudah siap lahir batin untuk berperang di laga pertama nanti. "Kita siap lahir batin dan enjoy hadapi peperangan ini," ujarnya.
Bagi Indra, ini merupakan pertempuran ketiga kalinya di medan pertarungan final Piala Asia U-19 2014. Dua pertempuran sebelumnya, Garuda Jaya sukes meraih kemenangan, yakni di Kualifikasi AFC dan juara Piala AFF 2013 setelah mengalahkan juara bertahan Vietnam melalui drama adu pinalti.
"Ini pekerjaan mulia kami yang ketiga setelah Piala AFF dan Kualifikasi AFC," ujarnya.
Indra Sjafri menutup rapat berbicara soal strategi dan skuat yang bakal diturunkan dilaga perdana. Hanya saja, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersatu mendoakan perjuangannya itu.
"Suporter seluruh nusantara dan seluruh bangsa Sabang sampai Merauke samakan niat dan doa untuk perjuangan kami," ujarnya.
Saat ditanya soal kesiapan mental terutama menghadapi penyakit demam panggung atau gugup yang kerap menimpa pemain di laga perdana, Indra dengan tegas mengatakan itu tidak mungkin terjadi pada anak asuhnya. Alasannya, persiapan panjang dan berkesinambungan itu tidak mungkin memunculkan penyakit demam panggung. "Tidak ada grogi, persiapan kita sudah matang termasuk soal mental," ujarnya.
Begitu juga dengan barisan pertahanan yang dikomandani oleh Hansamu Yama. Indra mengatakan barisan palang pintu gawangnya itu sudah faham apa yang harus dilakukan dalam mengantisipasi serangan lawan. Seperti di laga pertama menghadapi Uzbekistan, mereka sudah faham bentuk antisipasi yang perlu dilakukan.
Mengingat, tipe pemain Uzbekistan memiliki postur tinggi sehingga bakal mendominasi serangan dengan memanfaatkan bola udara. "Kita sudah tahu semua apa yang harus dilakukan tanpa diingatkan. Kita sudah fokus ke pertandingan," ujarnya.