Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, NAY PYI TAW – Meski gagal di Piala Asia U-19, namun pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri tetap bersyukur.
Pria asal Sumatera Barat itu menilai para pemain mendapatkan pengalaman berharga di turnamen yang berlangsung di Myanmar pada Oktober 2014 itu.
Tim merah-putih kembali berlaga di turnamen untuk kelompok umur di bawah 19 tahun itu setelah absen selama 10 tahun. Berharap mencapai babak semifinal dan meraih tiket ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru pada 2015, Evan Dimas Cs malah terjerembab di dasar klasemen grup berekor tak pernah menang, delapan kali kebobolan dan hanya dua kali memasukkan dari tiga laga yang dihelat.
Skuat asuhan Indra Sjafri mencatatkan hasil buruk dengan menempati posisi juru kunci Grup B tanpa raihan poin. Tim berjuluk Garuda Jaya menderita tiga kekalahan, 1-3 atas Uzbekistan U-19, 0-1 atas Australia U-19, dan 1-4 atas Uni Emirat Arab U-19.
Hasil ini membuat Indonesia U-19 tersingkir lebih awal dan tidak mencapai target untuk lolos ke babak semifinal dan meraih satu tiket ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru.
“Meskipun kami memiliki hasil yang tidak memuaskan di tiga pertandingan, tetapi kami belajar banyak dari turnamen ini. Semoga turnamen ini akan bermanfaat bagi pengembangan kami,” ujar Indra seperti dilansir situs the-afc.
“Ini adalah kesempatan besar bagi para pemain untuk belajar. Turnamen ini adalah pertama kalinya dalam waktu lama bagi Indonesia berlaga di Piala Asia U-19. Mudah-mudahan di masa depan mereka (para pemain) dapat tumbuh menjadi pemain senior,” ujar Indra Sjafri.