TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PSIS mengklaim tidak memberikan instruksi kepada pemainnya untuk mencetak gol bunuh diri ketika menghadapi PSS Sleman pasa laga babak delapan besar Divisi Utama di Yogyakarta, Minggu (26/10/2014) lalu.
Menurut manajemen PSIS, emosi para pemainnya terpancing.
"Tidak ada instruksi dari manajemen. Semuanya spontan terjadi begitu saja," jelas Manajer PSIS, Wahyu Wiroto, ditemui Tribunnews.com di kantor PSSI, Selasa (28/10/2014).
PSS Sleman mencetak dua gol bunuh diri pada menit ke-87 dan ke-88. Pemain PSIS kemudian mencetak tiga gol bunuh diri dalam rentang tiga menit, 89, 90, dan 91.
"Semuanya spontan, terjadi begitu saja. Pemain-pemain kami masih muda, sehingga emosional. Begitu pemain PSS bermain seperti itu, pemain kami jadi terpancing," tutur Wahyu.
"Kondisi lapangan begitu buruk. Nyaris tidak ada rumput dan provokasi," imbuh Wahyu.