TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kebijaksanaan Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) atas sanksi diskualifikasi terhadap PSIS Semarang.
"Jadi eman-eman (disayangkan). Artinya, perjalanan dari awal melihat persiapan PSIS, timnya semakin hari semakin matang. Sudah lolos semifinal, kurang satu tahap," katanya di Semarang, Rabu (29/10/2014).
Akan tetapi, kata dia, karena strategi keliru atau emosi yang tidak bisa diredam membuat PSIS harus didiskualifikasi dari babak delapan besar Kompetisi Sepakbola Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
"Saya merencanakan dengan Kepala Dinas Pemuda, Sosial, dan Olahraga (Disospora) dalam 1-2 hari ini akan ke Jakarta. Kemungkinan akan mampir ke PSSI untuk menanyakan apakah diskualifikasi sudah final," katanya.
Seandainya belum final, kata dia, barangkali ada kebijaksanaan lain atas sanksi yang bisa diberikan pada PSIS, semisal didenda atau dikenai sanksi beberapa kali pertandingan tanpa adanya penonton.
Hendi menilai, sanksi denda atau pertandingan tanpa penonton lebih bijaksana diberikan, ketimbang harus didiskualifikasi yang membuat seolah-olah perjalanan dari awal sampai sekarang tidak dihargai.
"Saya ingin klarifikasi, sekaligus meminta kebijaksanaan kepada Komdis PSSI. Walaupun saya tidak tahu berhasil atau tidak hukuman diskualifikasi diubah dengan hukuman yang lainnya," katanya.