Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kasus penunggakan gaji ternyata masih akrab terjadi di skuat Persija Jakarta. Manajemen Macan Kemayoran kembali telat melunasi hak pemain, pelatih, dan ofisialnya pada musim 2014.
Manajemen tercatat belum melunasi gaji personel tim Oranye selama empat bulan terakhir. Ini menjadi "penyakit" kambuhan yang dialami Persija sejak tiga musim terakhir.
"Hak kami belum dibayarkan selama 4 bulan dari total durasi kontrak 12 bulan. Janji manajemen yang rencananya akan dilunasi pada Rabu (5/11/2014) pun belum masuk hingga saat ini," ungkap salah satu personel Persija yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.
Sumber Harian Super Ball yang tak mau disebutkan namanya itu menilai manajemen Macan Kemayoran tidak transparan. Apalagi, iming-iming kesehatan finansial yang dijanjikan kembali menguap.
"Semua pemain dan pelatih memang bertanggung jawab atas kegagalan menembus target delapan besar. Tapi, bukan berarti manajemen bisa menghukum lewat penundaan gaji. Atau, memang kondisi finansial tim ini kembali krisis seperti musim-musim lalu?" ujar sumber lain yang juga tidak mau namanya dibeberkan.
Kasus penunggakan gaji pemain memang bukan persoalan langka bagi Persija. Bahkan, kejadian serupa sudah mulai terjadi sejak musim 2011-2012. (Baca: Persija Kembali Umbar Janji Bayar Gaji Pemain)