TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Manajemen Arema Cronus mengklaim, keuangan klub untuk mengarungi Indonesia Super League (ISL) musim depan aman.
CEO Arema Iwan Budianto mengatakan, pihaknya telah siap untuk melakoni dua kompetisi ISL dan Piala Indonesia musim depan.
"Untuk keuangan musim depan aman. Semoga kami tidak sampai berhutang lagi," kata Iwan.
Iwan mengakui musim ini, pihaknya harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan klubnya.
Namun hutang klub itu lebih dikarenakan banyak piutang Arema yang belum terbayarkan.
"Menjelang semifinal, kami harus terpaksa berhutang. Karena banyak pengeluaran yang tidak bisa ditunda," kata Iwan.
Pengeluaran tersebut adalah gaji pemain, bonus kemenangan tandang, serta bonus mencetak gol yang harus dibayarkan saat itu juga. Apalagi Arema sedang bersiap untuk melakoni laga semifinal ISL melawan Persib Bandung.
"Kami tidak mau konsentrasi pemain terpecah karena gaji dan bonus. Karena itu saat itu juga kami lunasi agar pemain fokus ke semifinal," kata mantan manajer Persik Kediri itu.
Namun menjelang semifinal, keuangan Arema sedang kosong. Ini karena piutang pihak sponsor, PT Liga Indonesia, dan lainnya belum dibayarkan sepenuhnya.
"Sebenarnya keuangan kami cukup, hanya saja masih ada piutang yang belum dibayarkan. Ini hanya masalah mana yang lebih cepat uang masuk dan uang keluar. Saat itu uang keluar yang lebih cepat," jelas Iwan.
Sehingga keadaan itu memaksa manajemen untuk berhutang pada pihak ketiga. Menurut Iwan, saat itu manajemen harus berhutang pada pihak ketiga sekitar Rp 2,3 miliar.
"Harapan kami pemain bisa memberikan yang terbaik di semifinal," kata mantan ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) itu.
Namun untuk musim depan, menurut Iwan, kemungkinan manajemen tidak sampai harus berhutang lagi.
Pemasukan dari sponsor dan tiket penonton untuk musim depan bakal mengalami peningkatan. Nilai kontrak sponsor naik dari musim sebelumnya.