Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Manajemen Persija Jakarta menolak penawaran agen pemain yang punya koneksi dengan mantan pemain Chelsea Eidur Gudjohnsen dan bekas pemain Liverpool El Hadji Diouf. Usia yang sudah lanjut disertai banderol tinggi menjadi penyebabnya. (Baca:Eidur Gudjohnsen Tinggalkan Inggris).
Kedua pemain bawaan agen Om Luc Junior itu tidak diprioritaskan dalam perburuan pemain asing menjelang Liga Super Indonesia (LSI) 2015.
"Mereka memang pemain berkualitas, tapi usia sudah tidak muda lagi dan harganya terlalu tinggi." kata Wakil Presiden Persija, Asher Imaret Siregar.
Gudjhonsen kini telah menginjak usia 36 tahun. Meski begitu, pemain pernah mengecap juara juara bersama Ajax Amsterdam, Chelsea, dan Barcelona, itu dibanderol mencapai di atas Rp 5 miliar.
Sementara Diouf, yang pernah berkostum Liverpool bernilai Rp 10 miliar. Pemain asal Senegal ini sebenarnya masih berusia 33 tahun, namun tidak memiliki catatan istimewa kala memperkuat The Reds di Liga Inggris.
Manajemen tim Ibukota tidak mau lagi salah pilih dalam merekrut legiun asing. Ini seiring dengan pengalaman musim lalu saat memboyong mantan pemain tim nasional Kroasia 35 tahun, Ivan Bosnjak.
Dengan label pemain Eropa, penampilan Bosnjak tidak sesuai dengan ekspektasi pelatih. Mantan pemain Dinamo Zagreb itu hanya
menyumbangkan empat gol sepanjang babak reguler LSI 2014. Di mana dua gol di antaranya dicetak melalui titik penalti.
“Kami tidak ingin salah pilih dan lebih baik cari pemain asing yang tidak berlabel Eropa tapi punya kualitas yang bagus," ujar Asher.
Menjelang LSI 2015, Persija berencana mendatangkan dua pemain asing yang bertipikal penyerang. Satu di antaranya bomber haus gol yang setara dengan kualitas Emmanuel "Pacho" Kenmogne.
Kini, manajemen tengah bernegosiasi dengan gelandang serang tim nasional Estonia Martin Vunk. Jika tidak mencapai kesepakatan,
kemungkinan dua slot asing akan difokuskan untuk dua striker sekaligus.