TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Sebuah badan khusus anti pengaturan skor akan mencermati pola-pola judi yang mencurigakan selama Piala AFF demi mencegah kemungkinan terjadinya pengaturan skor.
Sportradar yang merupakan perusahaan data berbasis di Swiss akan memonitor keseluruhan 18 pertandingan, selain menggelar workshop bagi para ofisial turnamen, menyusul kesepakatan dengan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
Turnamen delapan tim yang diselenggarakan setiap dua tahun itu saat ini tengah berlangsung di Singapura dan Vietnam. AFP menyebut kedua negara Asia Tenggara menghadapi masalah pengaturan skor dan korupsi. (baca juga: Duo Striker Timnas Vietnam Dilirik Arema)
"Kami tidak membutakan diri terhadap bahaya yang datang dari pengaturan skor dan manipulasi," kata Sekretaris Jenderal AFF Azzuddin Ahmad dalam pernyataannya, Senin. "Bersama dengan sistem pengawasan terbaik yang ada, kami akan waspada."
Vietnam menghadapi serangkaian skandal korupsi dengan yang terkenal pada 2007 ketika sekelompok pemain terbukti melakukan pengaturan skor pada sebuah pertandingan internasional di turnamen ini dua tahun sebelumnya.
Juli lalu, pengadilan Singapura menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada pemilik klub malam Eric Ding karena menyediakan pelacur untuk tiga wasit asal Lebanon sebagai upaya mengatur hasil akhir pertandingan.
Pekan lalu Pengadilan Tinggi Singapura menolak pembebasan bersyarat pengusaha Dan Tan, yang dituduh mendalangi lingkaran judi internasional.
"Para pemain dan penggemar akan membuat ini (Piala AFF) sebagai turnamen ajaib, kami akan mengerahkan apa yang kita bisa agar turnamen ini berlangsung jujur," kata Oscar Brodkin, manajer senior Sportradar untuk Asia.