TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gelandang Persib Bandung, M Taufiq tidak hanya mengusung misi tim saat mengawal perjuangan Persib Bandung menembus fase grup Liga Champions Asia (LCA) dimulai 10 Februari 2015.
Hanoi T&T menjadi lawan pada babak kedua play-off. Pemain yang berposisi gelandang bertahan itu juga enggan mengulang kegagalan di masa lalu.
"LCA selalu diisi tim-tim sangat kuat. Saya pernah ikut bersama Persebaya (Surabaya). Namun, saya harapkan kami bisa berbuat banyak di tingkat Asia," katanya.
Persebaya Surabaya mengikuti LCA yang ketika itu masih bernama Piala Champions Asia pada 2005. Bajul Ijo bertarung di level Asia setelah menjuarai Liga Indonesia pada 2004. Namun, kala itu, Persebaya tak bisa berbicara banyak di LCA.
Saat itu, Taufiq masih berstatus pemain anyar. Pemilik nomor punggung 8 itu bergabung dengan Persebaya di musim 2005-2006. Tapi Taufiq langsung merasakan atmosfer pertandingan Asia.
Tampil di LCA bersama Persib hampir satu dekade kemudian adalah penantian yang sangat lama. Taufiq tak ingin penantian ini bernasib sama dengan yang dia alami saat bersama Persebaya.
Pemain 28 tahun ini mengharapkan bisa membuat catatan lebih baik pada kesempatan keduanya. Seandainya gagal melewati Hanoi T&T dan FC Seoul, Persib berhak melaju ke babak utama LCA.