Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih utama Persija Jakarta Rahmad Darmawan mulai menemukan komposisi lini tengah ideal. Penempatan Martin Vunk sebagai jangkar di sektor tengah menghidupkan pola ball possession -penguasaan bola- Macan Kemayoran di ajang Trofeo Persija, Minggu (11/1/2015).
Banderol tinggi yang disandang Vunk mulai terbukti ketika diturunkan di posisi idealnya, gelandang bertahan. Itu terbukti ketika menghadapi Arema Cronus di laga kedua Trofeo Persija. Pemain tim nasional Estonia itu menjadi penyeimbang lini tengah bersama Rendi Irawan Saputra.
Penampilan gemilang Vunk berbanding terbalik saat mengemban tugas di posisi stoper saat menghadapi Sriwijaya FC di laga pertama. Mantan penggawa Nomme Kalju FC itu kembali kedodoran menghalau striker bertipikal cepat seperti Ferdinand Sinaga.
Vunk juga sebelumnya kewalahan saat berhadapan dengan pemain yang memiliki kecepatan seperti pada laga uji coba kontra Martapura FC.
Penampilan buruk pemain 30 tahun itu di posisi stoper dibayar dengan permainan apik sebagai gelandang. Namun, perfomanya sedikit tercoreng setelah gagal mengeksekusi penalti melawan Arema.
"Vunk adalah pemain yang bisa bermain di dua posisi (bek dan gelandang). Saya akui penampilannya hari ini lebih baik sebagai
gelandang," kata Rahmad Darmawan seusai laga.
Pelatih yang akrab disapa RD itu mengku sudah menemukan gambaran komposisi ideal di lini tengah. Namun, ia masih harus meracik pemain yang ada dengan Stefano Lilipaly yang dijadwalkan tiba Rabu (12/1/2015).
"Secara keseluruhan saya senang melihat progres tim yang terus meningkat, terutama di Trofeo ini. AKan ada serangkaian uji coba lagi untuk mematangkan tim ini,' ujar RD.
Tiga tim peserta Trofeo 2015, Persija, Arema, dan Sriwijaya FC meraih juara bersama setelah megumpulkan nilai yang sama, yakni tiga poin.