TRIBUNNEWS.COM - Timnas Irak ingin mengulang kembali kesuksesan mereka di ajang Piala Asia tahun 2007 ketika mereka mampu meraih gelar juara untuk kali pertama.
Sebelum menang di partai final menghadapi Arab Saudi, di laga semifinal, tim Singa dari Mesopotamia itu, mampu menundukkan Tim Republik Korea 4-3 melalui laga adu penalti. Sejarah kemenangan atas Republik Korea di semi final tahun 2007 itu, juga akan dijadikan motivasi bagi Tim Irak di pertandingan semi final melawan Republik Korea, Senin (26/1/2015) ini.
Namun, tahun ini pemain Irak mengakui bahwa akan sangat sulit menghadapi tim The Taeguk Warriors yang belum pernah kecolongan gol di sepanjang turnamen Piala Asia 2015.
Pemain veteran Irak, Younis Mahmood, yang membawa Irak meraih gelar juara Piala Asia 2007, mengatakan bahwa kenangan di tahun 2007 masih teringat jelas dipikirannya ketika dia akan kembali menghadapi The Taeguk Warriors di laga Semi final, Senin (26/1/2015) ini.
"Republik Korea adalah tim yang sangat kuat. Tapi kenangan saya tetap kembali ke tahun 2007, saya tidak bisa berhenti memikirkannya. Saya berharap kemenangan itu terjadi lagi," ujar Mahmood.
Pelatih Irak, Radhi Shenaishil Swadi, harus berpacu dengan waktu memulihkan kondisi fisik timnya setelah menang atas musuh bebuyutan mereka, Iran di perempat final.
Meskipun Tim Republik Korea juga harus melalui perpanjangan waktu untuk bisa menaklukkan Uzbekistan di laga perempat final, tapi perhatian tim besutan pelatih asal Jerman, Uli Stielike, tidak hanya tertuju pada kondisi fisik pemain semata. Stielike juga mempersiapkan kemampuan anak asuhnya untuk mampu menghadapi tekanan-tekanan dari Irak.
"Hal terpinting bagi kami saat ini adalah meningkatkan mental bertanding pemain. Akan ada banyak tekanan di laga semifinal. Kami harus mencari jalan untuk bisa ke luar dari tekanan dan bermain tanpa tekanan yang besar," ujar Stielike.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Senin (26/1/2015)