TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Berkat Mario Balotelli, Chelsea berhasil melaju ke babak final Piala Liga. Keteledoran Balotelli membuat Liverpool kalah 0-1 (agregat 2-1) pada leg kedua babak semifinal di Stamford Bridge, Rabu (28/1/2015).
Pertandingan harus dilanjutkan dengan babak tambahan setelah kedua tim bermain imbang 0-0 hingga berakhirnya waktu normal. Piala Liga tidak mengenal agresivitas gol tandang meski kedua tim bermain imbang 1-1 pada leg pertama di Anfield.
Petaka bagi Liverpool pun terjadi pada menit ke-94 setelah Branislav Ivanovic sukses meneruskan bola hasil tendangan bebas Willian dengan sundulannya. Ivanovic mampu melepaskan diri dari Mario Balotelli untuk menyongsong bola.
“Saya rasa Balotelli yang berdiri di samping Ivanovic membiarkan dia begitu saja. Terkadang ketika anda menarik mundur penyerang, mereka terlalu fokus pada bola dan tidak berkonsentrasi pada tugasnya,” ujar mantan bek tim nasional Inggris, Danny Mills, di BBC Radio 5.(baca juga: Milan Dipermalukan 10 Pemain Lazio)
Balotelli tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Menurut Mills, seharusnya Emre Can atau Martin Skrtel berada di posisi Balotelli. Namun demikian, sejak masuk pada menit ke-70, mantan pemain AC Milan itu sama sekali tidak mampu menghadirkan peluang untuk mencetak gol atas namanya sendiri.
“Ini adalah 0-0 paling menarik yang pernah saya saksikan,” ujar Pete Cash, seorang penonton seperti dilansir BBC.
Ada lagi Mark Fowler yang menyebut pertandingan ini merupakan pertandingan paling menarik di ajang Piala Liga yang pernah dia saksikan.
Dua ungkapan tersebut menggambarkan betapa sengitnya laga. Selain permainan bertempo tinggi dan pemain kedua tim kerap terlibat konflik. Diego Costa tiga kali terlibat konflik, di antaranya dengan Emre Can, Martin Skrtel, Jordan Henderson, dan Steven Gerrard. Sedangkan Skrtel, selain dengan Costa, bek asal Slovenia itu sempat beradu mulut dengan Thibaut Courtois pada babak tambahan.
Chelsea tampil dominan sepanjang babak pertama, namun justru Liverpool yang beberapa kali justru nyaris unggul. Pada menit ke-27, Liverpool nyaris mencetak gol melalui tendangan Alberto Moreno. Bek sayap kiri asal Spanyol itu sukses menyambut umpan terobosan Steven Gerrard di sisi kiri. Tendangan Moreno dari sudut sempit masih mampu diblok oleh Thibaut Courtois.(baca juga: 20 Bus Disiapkan untuk Angkut Bobotoh ke Palembang)
Tiga menit berselang, Liverpool kembali mendapatkan peluang bagus. Sayang, tendangan Philippe Coutinho dari luar kotak penalti masih sanggup diblok Courtois dengan kaki kirinya.
“Jika Philippe Coutinho menempatkan bola di pojok, maka akan menjadi gol,” ujar penyerang legendaris Inggris, Gary Lineker, di BBC.
Sepanjang babak pertama Chelsea seolah dijauhi Dewi Fortuna. Pada menit kelima, The Blues bisa mendapatkan hadiah tendangan penalti setelah tendangan Willian menyentuh tangan kiri Lucas Leiva yang sedang memblok. Wasit bisa melihat jelas insiden itu, namun tidak membuat keputusan apapun.
Chelsea baru bisa mendapatkan peluang bagus ketika pertandingan telah memasuki menit ke-38. Tendangan bebas Oscar melengkung terlalu jauh dari gawang kawalan Simon Mignolet. Semenit berselang, tendangan kaki kanan Oscar bernasib sama.
Costa dua kali nyaris mengubah kedudukan. Pada menit ke-61, tendangannya dari luar kotak penalti butuh diselamatkan secara heroik oleh Simon Mignolet. Semenit berselang, Costa kembali memaksa Mignolet melakukan penyelamatan gemilang usai memanfaatkan bola liar hasil sapuan Jordan Henderson. Mignolet berhasil menyapu bola dari kaki Costa saat penyerang kelahiran Brasil itu hendak melewati dirinya.