Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan dokter tim bisa memecahkan kebuntuan prestasi. Fungsi dokter dalam sebuah tim atau klub itu bukan semata mendukung proses penyembuhan saat pemain mengalami cedera atau jatuh sakit dalam pertandingan. Melainkan dokter tim ini bisa mencarikan solusi bagaimana meningkatkan kebugaran stamina pemain sehingga bisa tampil maksimal di lapangan hijau.
"Diskusi dokter dengan tim pelatih itu bisa memecahkan kebuntuan untuk meningkatkan kebugaran pemain. Kalau stamina bugar otomatis prestasi bisa diraih," ujar Dokter Tim Nasional Indonesia senior, dr Syarif Alwi Maruapey kepada Harian Super Ball.
Dokter Syarif menjelaskan sering terjadi di lapangan pelatih kesulitan meningkatkan stamina pemain. Beberapa strategi sudah dijalani pemain, akan tetapi hasilnya stamina tak kunjung membaik. Dalam kasus ini, kata Syarif bukan karena metode latihan yang tidak cocok, melainkan ada sesuatu dalam tubuh pemain. "Nah, dokter tim bisa mensiasati dengan memeriksa kondisi tubuh pemain," ujarnya.
Syarif menegaskan hasil rekam medis seorang pemain itu berperan penting dalam mengembangkan performa tim. Hasil rekam medis (medical checkup) pemain ini bisa menjadi acuan bagi pelatih dalam menerapkan latihan terutama meningkatkan fisik. "Pelatih bisa mengukur kemampuan anak dalam menerima materi latihan terutama latihan fisik jika sudah memegang rekam medis pemain," ujarnya.
Syarif mencontohkan bagaimana kerjasama dokter tim dengan pelatih dalam memutuskan mengambil pemain. Misalnya, saat Neymar da Silva Santos Junior akan bergabung dengan klub Barcelona. Neymar yang masih berkostum klub Santos itu sempat tertahan beberapa saat karena bobot tubuh kurang ideal.
"Saat itu analisa tim dokter menyatakan bobot tubuhnya kurang ideal dengan tinggi bandan. Sehingga ia harus meningkatkan bobot, dan setelah itu baru bisa bergabung," ujarnya.