TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Final Inter Island 2014 yang sempat tertunda satu tahun akhirnya digelar juga. Minggu (1/2) malam, Persib dan Arema Cronus berduel di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Pertemuan ini sekaligus mengulang memori laga semifinal LSI 2014.
Waktu itu Persib menang 3-1 lewat babak tambahan waktu. Hasil menggembirakan bagi Maung Bandung, tetapi luka mendalam buat Arema.
Namun, kini ceritanya berbeda. Arema justru unggul adaptasi. Trauma kekalahan di Stadion Gelora Sriwijaya sudah hilang karena sebelumnya Cristian Gonzales dkk. berhasil memenangi laga semifinal dan final Piala Surya Citra Media di stadion itu. Skuat Singo Edan juga sudah berada di Palembang sejak 9 hari lalu.
"Mental pemain kami sedang bagus. Tentu sebuah modal bagus untuk menghadapi final IIC," kata Iwan Budianto, CEO Arema.
Dari sisi teknik, pelatih Arema, Suharno, mempertahankan pola yang digunakan saat Piala SCM, yaitu membuat lawan frustrasi lebih dulu.
"Saya harap pemain bisa lebih tenang. Jangan terpengaruh ingin balas dendam kekalahan musim lalu," kata Suharno.
Tekanan ketat juga akan dilakukan kepada lini tengah Persib. Konate Makan jadi terget utama yang wajib dimatikan pergerakannya.
"Lini tengah Persib tidak boleh dibiarkan berkembang," kata striker gaek Arema, Cristian Gonzales.
Dalam persiapan terakhir Arema sebelum laga final, penguasaan bola dan penyelesaian akhir jadi menu utama. Sebab, dua hal itu yang selama ini belum dimaksimalkan. Indikasinya, dua laga terakhir Arema lebih sering kehilangan bola dan mencetak dua gol saja.