TRIBUNNEWS.COM - Didier Drogba meski sudah digerogoti faktor usia, tetap punya taji menggetarkan. Ia memang tak seproduktif dulu. Dari 18 kali bermain, striker 36 tahun ini baru menyumbang tiga gol.
Namun jam terbang yang tinggi menjadi jaminan. Drog mampu menarik para bek lawan untuk membuka ruang bagi rekannya -- misalnya Eden Hazard-- untuk merangsek masuk kotak penalti, dan mencetak gol.
Ia menjadi pilihan utama Jose Mourinho saat striker utama, Diego Costa masih dihukum gara-gara menginjak kaki pemain Liverpool, Emre Can.
Bagaimana pun, secara keseluruhan Chelsea, yang saat ini nongkrong di pemuncak klasemen sementara dengan 56 poin, lebih diunggulkan di laga ini. Mereka belum terkalahkan di kandang dalam ajang Premier League, dengan mengantongi sepuluh kemenangan dari sebelas laga kandang. Rekornya pun menggetarkan dengan menyapu delapan kali clean sheet, dan hanya empat kali kebobolan.
Sayangnya, tim asal London ini masih tanpa Felipe Luis yang masih berkutat dengan cedera. Untungnya, John Obi Mikel sudah siap merumput lagi setelah cedera kepalanya berangsur sembuh. Demikian juga playmaker Cesc Fabregas yang kabarnya telah siap diturunkan.
Di kubu Everton, Pelatih Roberto Martinez tengah berjuang untuk kembali ke jalur kemenangan. Kemenangan 1-0 atas Crystal Palace (31/1) lalu adalah raihan tiga poin kedua sejak November lalu ketika mengalahkan West Ham. Jelas, hal itu menunjukkan terjadinya krisis di lini depan. Sejak November lalu, dari maksimal 36 poin, mereka hanya bisa meraup sepuluh poin yang membuat posisi The Toffees terus melorot.
Harapan pun disandangkan di pundak Lukaku. Martinez boleh berharap, bomber asal Belgia ini mendapat motivasi lebih untuk menunjukkan kepada Jose Mourinho bahwa dirinya dulu tak pantas disia-siakan.
September lalu, saat Lukaku membobol gawang mantan timnya, West Brom, ia menolak untuk melakukan selebrasi gol. Menarik untuk ditunggu, apakah Lukaku akan bersikap serupa jika bisa membobol gawang The Blues dini hari nanti.