TRIBUNNEWS.COM - Jerome Boateng mempunyai pengalaman pahit ketika masih kecil. Ia kerap menjadi sasaran perlakuan rasis karena warna kulitnya. Boateng diejek dengan sebutan negro saat masih berusia 11 tahun, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar.
Boateng memang mempunyai darah blesteran. Ayahnya berasal dari Ghana sedangkan ibunya adalah orang Jerman. Saudara kandung Kevin Prince Boateng itu mengungkapkan dirinya pertama kali diejek dengan sebutan negro saat sedang bermain sepakbola oleh orang tua yang anaknya juga bermain bola bersamanya.
“Seorang ayah anak lain memanggil saya.. Anda tahulah. Apa arti huruf ‘N’ dan dia tak meneriakkannya. Saya tidak tahu bagaimana mengatasinya. Sepanjang pertandingan dia terus berbicara pada saya dan saya mulai menangis karena saya masih kecil, umur 11 atau 12 tahun,” kata Boateng seperti dilansir Daily Mail.
Pemain internasional Jerman itu kemudian mengatakan, ayahnya saat itu mendatanginya dan berusaha menghiburnya. Boateng kecil diminta agar tetap fokus pada pertandingannya.
“Ayah saya datang. Dia tidak berbicara pada orang itu. Dia berbicara pada saya dan mengatakan ‘dengar, tenanglah. Mainkan pertandinganmu. Jangan dengarkan. Tunjukkan saja apa yang bisa kamu lakukan dengan bola, itu saja,” kata Boateng menirukan ucapan ayahnya.
Saat ayahnya sedang memberi nasehat itu kepadanya, kata Boateng, tiba-tiba ada orang tua lain yang turut memberikan dukungan dan meminta orang yang mengejeknya itu untuk diam.
“Orang tua lain datang dan mengatakan pada orang itu ‘apa yang kamu lakukan? Diamlah dan biarkan anak-anak bermain. Lihat betapa mudanya mereka!’” ucapnya.
Sebutan negro sebelumnya juga pernah dialamatkan padanya saat bertemu dengan seorang rapper asal Jerman. Namun rapper tersebut tak bermaksud mengejek saat memanggil Boateng dengan sebutan ‘little nigga’.
Sebutan ‘nigga’ sendiri umum digunakan di Amerika Serikat yang dapat diartikan sebagai sobat, namun hanya boleh digunakan oleh sesama kulit hitam. Jika ada orang kulit putih yang mengucapkan itu pada orang kulit hitam, akan dianggap penghinaan.
“Saya sedang membuat video musik dan disana ada rapper Jerman. Dan saya bermain dengannya sebagai anak kecil. Setelahnya, mereka memanggil saya ‘hey kamu little...” anda tahu kan. Saya kemudian pergi dan mulai menangis karena saya belum pernah mendengar kata ini ditujukan pada saya sebelumnya. Kemudian mereka datang dan mencoba menjelaskan. Saya saat itu baru 10 tahun. Itulah pengalaman saya, ketika saya menangis dua kali,” tuturnya.
Saat bercerita kepada ibunya mengenai pengalamannya tersebut, ibu Boateng mengatakan bahwa dirinya iri dengan anak-anaknya yang mempunyai kulit berwarna. “Dia iri dengan warna kulit saya dan hal-hal seperti ini. Dia sangat pengertian. Dia katakan, mereka tidak tahu, mereka hanya iri dan bangga saya mempunyai warna (kulit) seperti ini. Sangat senang mengetahuinya,” imbuhnya.(Tribunnews/dng)