TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Pelaksanaam kick off Indonesia Super League (ISL) 2015 sudah dipastikan ditunda selama hampir dua pekan terkait keputusan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Setidaknya, Menpora menunda kick off sambil menunggu rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait persyaratan yang masih belum dipenuhi PT Liga Indonesia dan klub-klub yang menjadi kontestan.
Dan adanya penundaan kompetisi ini, sepertinya membawa hikmah tersendiri bagi salah seorang pemain Barito Putera, Manahati Lestusen.
Hal itu tidak lain terkait cedera engkel yang dialami oleh pemain serbabisa ditempatkan diberbagai posisi ini.
Cedera engkel didapat Manahati ketika ikut membela Timnas U-23 melakukan laga uji coba menjamu Suriah di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa T
imur.
Akibat cederanya itu, Manahati pun tidak bisa ikut tampil membela Timnas U-23 kala melakoni laga uji coba terakhir menjamu Timnas U-23 Malaysia.
Dengan adanya penundaan kick off ISL 2015, tentunya Manahati pun menjadi memiliki waktu lebih lama untuk bisa memulihkan cederanya. Dia pun lebih fokus menjalani pemulihan cedera.
Dan hal itulah yang dirasakan oleh Manahati menjadi sebuah keuntungan yang luar biasa sebelum kick off benar-benar digelar dengan persetujuan Menpora.
"Kick off ditunda, tentu ini menjadi keuntungan bagi saya untuk bisa memulihkan cedera. Dan kebetulan juga teman-teman di alam tim juga masih ada yang cedera," kata Manahati kepada Metro belum lama tadi.
Diakui Manahati, terkait dengan cederanya tersebut dirinya sudah melakukan beberapa kali terapi untuk mempercepat pemulihan.
Dari pantauan Metro, Manahati sudah mulai bergabung berlatih bersama M Roby dan kawan-kawan. Namun, cedera yang terus membelitnya, Manahati terpaksa harus menjalani latihan terpisah.
Sementara, empat rekannya yang lain, yang sama-sama ikut membela Timnas U-23 sudah bisa berlatih mengikuti program dari Direktur Teknik (Dirtek) Milo Seslija.
Selain Manahati, pemain lainnya yang masih berurusan dengan cedera di dalam tim ada Amirul Mukminin, dan juga M Roby. (frans)