Setelah masyarakat di Jawa Timur, kini giliran klub professional sarat sejarah Persik Kediri, secara khusus mengundang tim ke Stadion Brawijaya, Kediri.
Keberadaan Putri Jakarta Matador FC di Kediri, awalnya hanya untuk mengikuti turnament antar klub yang berlangsung di Kabupaten Kediri.
Sekitar 20 menit dari pusat kota Kediri, home base Macan Putih- julukan Persik Kediri.
“Sebelumnya kami ditawari beruji coba dengan tim putri di Stadion Brawijaya. Mungkin nanti kita agendakan, untuk saat ini sepertinya berat. Selain pemain masih fokus menyelesaikan Kartini Cup, kami tidak ingin pemain terlalu lama meninggalkan sekolah dan kuliah,” ungkap Wijang Kinanjar, Direktur Operasional Putri Jakarta Matador FC.
Selain keluarga yang telah melepas anak wanitanya meninggalkan rumah demi sepak bola, ada juga pihak sekolahan yang sudah mendukung dengan lewat izin khusus.
“Kami tidak ingin melepas kesempatan bersilahturami dengan klub sebesar Persik Kediri. Tadi setelah pertandingan, kami langsung ke stadion Brawijaya, Kediri. Pemain senang, sambutan manajemen dan pemain Persik juga positif. Terima kasih telah menerima kami,” jelas Wijang.
Tapi sepertinya, sepak bola tidak semata-mata permainan untuk menang.
“Dengan segala keterbatasan manajemen, kami coba memberlakukan pemain layak aktor utama. Pemain terlihat enjoy, dan mungkin ini yang membuat masyarakat lebih menghargai mereka,” tutur Wijang.
Meski saat ini Persik Kediri harus tampil di Divisi Utama Liga Indonesia 2015, karena tidak lulus verifikasi finansial klub ISL, tapi mereka tetap klub besar dengan torehan gelar juara kompetisi tertinggi Divisi Utama 2002,2003, dan 2006,sebelum ISL lahir pada 2008.