TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Inter Milan menanti sanksi dari UEFA karena pelanggaran regulasi Financial Fair Play (FFP).
Dari segi performa tim, I Nerazzurri (Hitam-Biru) juga masih menunggu hasil revolusi tim bersama pelatih Roberto Mancini.
Neraca Inter merugi sebesar 180 juta euro (2,6 triliun rupiah) dalam tiga musim terakhir.
Untuk musim 2013/14, La Gazzetta dello Sport juga melansir bahwa Nerazzurri mengalami defisit sebesar 102,4 juta euro. Jumlah itu merupakan angka tertinggi di antara klub-klub Serie A.
Bentuk sanksi dari UEFA bisa berupa denda 6-7 juta euro atau pembatasan jumlah anggota skuat jika lolos ke kompetisi antarklub Eropa musim depan. Terbuka pula potensi pembatasan aktivitas di bursa transfer.
Namun, kubu Inter punya langkah jitu buat mengatasi kondisi tersebut.
“Apakah kami khawatir terhadap investigasi UEFA? Tidak. Kami menunggu komunikasi dari mereka, lalu akan melakukan evaluasi,” ujar Direktur Umum Marco Fassone.