News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Super Indonesia

Pemain PBR Belum Digaji Tiga Bulan Padahal Tak Lama Lagi Lakoni Laga Perdana

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PBR mengganjal perutnya lapar seusai latihan dengan membeli bandros dari pedagang yang mangkal di lapangan tempat PBR latihan, Selasa (27/1/2015).

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kendati persiapan menghadapi cukup lama yakni 4 April 2015 mendatang, namun seperti juga Laskar Wong Kito, Pelita Bandung Raya pun sibuk membuat program presiapan untuk menghadpai kick off ISL di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, 4 April mendatang.

Sayang persiapan PBR sedikit terganggu dengan tunggakan gaji yang sudah mencapai tiga bulan. Para pemain dan pelatih mulai gelisah.

“Sudah tiga bulan belum ada gaji,” ujar salah seorang offisial klub.

“Tiap pekan selalu dijanjikan akan dibayar. Tapi, sampai saat ini belum ada realisasi,” ujarnya.

Sementara Pelatih Dejan Antonic pun mengancam akan hengkang jika gaji belum dibayar. "Ke Bali tidak jadi. Kita ikut kalau gaji ada, kalau tidak ada ya kita tidak ikut. Tapi saya berharap mudah-mudahan sebelum berangkat ke Bali, kita sudah digaji," harap Dejan.

Sementara itu seperti dilansir dari goal.com, Direktur PT Kreasi Performa Pasundan Marco Gracia Paulo menyayangkan pernyataan pelatih Pelita Bandung Raya Dejan Antonic terkait dampak keterlambatan pembayaran gaji.

Sebelumnya, Dejan yang menyebutkan tidak bisa makan dan minum akibat terlambatnya gaji. Manajemen mengakui ada keterlambatan pembayaran gaji, namun ia minta Dejan agar bisa menjaga ucapannya.

“Komentar pelatih kami Dejan Antonic mengenai ketidakseriusan manajemen dalam menyelesaikan masalah finansial sangat kami sayangkan, dan kami rasa kurang bijaksana. Kami merasa ucapannya menyudutkan, dan mengarah kepada provokasi,” jelas Marco.

PBR masih memiliki uang dalam kas klub, namun difokuskan untuk melancarkan program latihan tim. Sedangkan isu yang menyebut pemain tak bisa makan dan minum dinilai Marco tidak sesuai dengan fakta.

“Seluruh kebutuhan seperti makan, minum, dan tempat tinggal selalu kami penuhi. Bahkan pelayanan yang manajemen berikan kepada pemain dan pelatih asing kami berikan standar yang tinggi. Pemain lokal pun mendapatkan tempat yang layak,” tambah Marco.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini