TRIBUNNEWS.COM - Cristiano Ronaldo (Real Madrid) dan Klaas Jan Huntelaar (Schalke) layak disebut sebagai bintang lapangan berkat dua gol mereka.
Apalagi, kedua pemain bertipikal menyerang tersebut mencetak catatan istimewa tersendiri. Ronaldo berstatus top skor Eropa dan Liga Champions, sementara sang rival menjadi pemain pertama yang sukses mencetak dua gol kala berstatus mantan pemain Real Madrid.
Namun, di luar itu, ada satu nama yang berhasil mencuri perhatian, yakni Leroy Sane. Pemain yang terdengar masih asing ini menjadi pencetak gol ketiga kubu Schalke, di Santiago Bernabeu, Rabu (11/3) dini hari, pada Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions.
Terkait gol tersebut, mesin pencatat statistik seperti MisterChip dan OptaJoe mengungkapkan, aksi Sane tersebut masuk dalam buku rekor.
Personel timnas Jerman U-19 tersebut masuk ke jajaran pemain termuda yang berhasil mencetak gol ke gawang Real Madrid di ajang Liga Champions.
Saat menaklukkan Iker Casillas, ia berusia 19 tahun dan 59 hari. Pemuda yang masuk menggantikan posisi Maxim Choupo-Moting ini mengalahkan beberapa nama tenar lain yang berhasil menjebol jala Los Blancos pada usia muda.
Sane unggul dibanding Patrick Kluivert, yang saat merobek jala Les Merengues berusia 19 tahun 144 hari, lalu Miralem Pjanic (19 tahun 342 hari), Yussuf (19 tahun 364 hari), Alex Pato (20 tahun 49 hari) dan John Carew (20 tahun 093 hari).
Meski mencatat rekor, Sane mengaku tak bahagia. Ia lebih mementingkan kemenangan timnya dibanding catatan itu.
“Itu catatan bagus. Tapi, saya sangat sedih karena golku tak berarti apapun. Kami harus tersingkir, meski sudah bekerja keras, dan itu menyesakkan,” sebut pemain berpostur 183 cm ini.