TRIBUNNEWS.COM - Mantan Bos Inter Milan, Masimo Moratti mengatakan pemain kunci kebangkitan Nerazzurri menghadapi Wolfsburg adalah Mauro Icardi dan Rodrigo Palacio.
Kedua pemain itu diyakini bisa membuat perbedaan pada tim. Kemudian mencetak gol dan memberikan jaminan terhadap masa depan Inter di ajang Liga Europa.
Icardi dan Palacio sangat impresif dalam beberapa pertandingan terakhir. Terutama saat menahan imbang Napoli di ajang Serie A pekan ke 26. Mereka mampu menyelamatkan Inter dari kekalahan setelah sempat tertinggal dua gol.
Palacio juga menyelamatkan Inter dari rasa malu ketika menjamu Cesena di pekan ke 27.
“Saya bahagia terhadap penampilan Icardi dan Palacio. Menghadapi Wolfsburg, Inter bergantung kepada dua pemain tersebut,” ucapnya seperti dikutip football-italia.net.
Xherdan Shaqiri dinilainya sebagai pemain yang kuat. Namun, Roberto Mancini, lanjut dia, harus memikirkan taktik dan strategi tanpa pemain pinjaman dari Bayern Muenchen tersebut.
Sebab, baru-baru ini Shaqiri dikabarkan mengalami cedera paha. Bahkan digadang-gadang tak bisa diturunkan di laga tersebut. Namun, jika kondisi Shaqiri baik-baik saja situasinya akan lebih menguntungkan Inter.
“Mungkin Hernanes atau Kovacic bisa jadi penggantinya. Tetapi pemain fundamental yang akan menentukan hasil akhir adalah Icardi dan Palacio,” tegasnya
Ia juga tak melupakan Fredy Guarin. Pemain internasional Kolumbia tersebut begitu luar biasa bejkerja di lini tengah. Ia memiliki tendangan jarak jauh yang akurat.
Kehadirannya sangat membantu apabila Wolfsburg bermain bertahan. meskipun diakuinya Guarin kadangkala melakukan kesalahan. “tapi, dia tipikal pemain yang memecah kebuntuan dengan mencetak gol,” terangnya.
Moratti kemudian menekankan bahwa yang harus diperhatikan dalam laga kontra Wolfsburg adalah lini pertahanan. Inter sangat buruk di barisan belakang.
Dalam empat laga terakhir mereka selalu kebobolan. Tercatat tujuh gol yang bersarang di gawang Inter. Ia berharap Icardi dkk lebih percaya diri di lapangan. Jangan takut terhadap bayang-bayang masa lalu dimana Inter acapkali kebobolan.
“Setiap pertandingan adalah hidup baru, dan kita tak boleh membiarkan diri kita diliputi oleh ketakutan masa lalu,” katanya menandaskan.