Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekolah Sepak Bola (SSB) Asiop Apacinti menjadi juara di turnamen Junior Soccer School League (JSSL) International 7's 2015 di Singapura. Pada turnamen untuk usia 12 tahun yang digelar pada 14-15 April 2015 itu, tim berjuluk Mutiara dari Senayan tersebut mencatatkan rekor tak pernah kalah.
Tim yang dilatih Ansyory Suaib itu menjadi juara di turnamen kali ketiga tersebut setelah mengalahkan Fandi Ahmad Academy (Singapura) di babak final dengan skor 2-1.
Direktur SSB Asiop Apacinti, Ade Prima Syarif mengatakan ini merupakan gelar juara kali kedua untuk timnya di usia 12 tahun. "Untuk usia 12 tahun, kami pernah juara di JSSL kali pertama di tahun 2013. Untuk tahun 2014, anak-anak hanya sampai di peringkat empat," kata Ade kepada Harian Super Ball, Sabtu (20/3/2015).
Menurut Ade, anak asuhnya itu mencetak rekor selama pertandingan di JSSL 2015 sebagai tim yang tidak pernah kalah. "Dari sepuluh kali pertandingan, kami tidak pernah pernah kalah. Ini rekor di turnamen JSSL 2015 sekaligus di Asiop untuk usia 12 tahun," jelas Ade.
Ade bangga dengan prestasi timnya itu, karena bisa menjadi pemicu pemain untuk bisa mencetak prestasi lebih bagus lagi di masa mendatang. "Prestasi ini sekaligus menunjukan ke mata dunia bahwa anak-anak Indonesia bisa bersaing di turnamen internasional. Sekaligus bisa menjadi contoh untuk SSB lain agar terus mengembangkan potensi anak-anak didiknya. Sehingga selain mengharumkan nama bangsa, juga untuk memberikan kesempatan anak-anak berbakat untuk tampil dan menciptakan prestasi membanggakan," papar Ade.
Ade menerangkan, pemain-pemain U-12 yang memperoleh kampiun itu merupakan pemain-pemain pilihan. "Kami menyeleksi dari 150 pemain dan yang lolos berlaga di JSSL 2015 sebanyak 10 pemain. Kamaii bersyukur, pemain-pemain terpilih itu bisa mewujudkan target sebagai juara. Kami berharap, anak-anak ini bisa terus berprestasi dan untuk siswa lain bisa mempertahankan gelar juara di JSSL tahun depan," terang Ade.
Ade menambahkan, prestasi menjadi permulaan yang baik untuk terus meningkatkan performa anak-anak asuhnya. "Anak-anak ini akan kami ikutkan ke berbagai turnamen di dalam negeri dan mancanegara. Kami akan terus berusaha mencetak pemain-pemain hebat seperti yang telah kami lakukan sejak dibentuknya Asiop sejak 17 tahun lalu. Kami sudah mencetak ratusan pemain yang tampil di liga di Indonesia," tambah Ade.
Di JSSL 2015, Asiop Apacinti bergabung di grup C yang diisi JSSL Walcott (Singapura), Turl Clly FC (Singapura), ANZA (Singapura), Harimau Nusa Football Academy (Malaysia), dan Bangkok Soccer Schools (Thailand).
Turnamen itu dikuti 24 tim. Ada tiga tim Indonesia yang ikut, yaitu East Java Selection Team, Victory Soccer School, dan Asiop Apacinti. "Turnamen ini diikti SSB dari Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Srilanka, dan Thailand. Ditambah dari Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Cina. Mudah-mudahan tahun berikutnya peserta makin bertambah dan terus meningkat agar kualitas pemain-pemain muda kita makin membanggakan," ucap Ade.