TRIBUNNEWS.COM - Protes keagamaan berlangsung damai di luar Stadion Windsor Park, Belfast, ketika berlangsung duel antara tuan rumah Irlandia Utara dan Finlandia di kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup F, Minggu (29/3/2015).
Aksi tersebut terjadi lantaran baru kali ini pertandingan sepak bola internasional berlangsung pada hari Minggu ke Irlandia Utara. Di negara tersebut hari Minggu merupakan Lord's Day atau Hari Tuhan.
Asosiasi Sepak Bola Irlandia Utara atau FA pun selama ini belum pernah menggelar pertandingan pada hari Minggu. Tapi, IFA terpaksa menggelar pertandingan akhir pekan kemarin lantaran otoritas sepak bola Eropa atau UEFA mencanangkan kampanye 'Pekan Sepak Bola'.
Kualifikasi Piala Eropa 2016 sekarang tersebar melalui periode internasional, dengan tanggal yang dialokasikan secara otomatis dari komputer, dan Irlandia Utara dijadwalkan menjamu Finlandia di hari Minggu.
Kelompok Tyndale Memorial dari Free Presbyterian Church di Belfast, mengkritik IFA karena gagal mendapatkan dispensasi dan menolak untuk memberikan informasi kepada kelompok gereja lokal.
Pendeta Raymond Robinson membagikan plakat dan selebaran di Donegall Avenue. "Kami percaya pada hari Sabat yang dikuduskan," katanya.
"Tampaknya, semakin banyak agenda sepak bola dikendalikan perusahaan televisi dan bukan pada apa yang Tuhan katakan, atau apa opini publik," kata Raymond.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Selasa (31/3/2015)