News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persija Jakarta

Rahmad Darmawan Tampung Kritik Jakmania Asal Jangan Ngawur

Penulis: Jun Mahares
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan, bersama kapten Bambang Pamungkas (kiri), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (23/1/2015). Persija Jakarta akan melakoni laga persahabatan melawan klub Jepang, Gamba Osaka, di tempat yang sama, Sabtu (24/1/2015).

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih utama Persija Jakarta Rahmad Darmawan menampung kritikan dari the Jakmania secara positif mengenai perkembangan tim asuhannya. Kritik, baginya justru memperkuat motivasi mewujudkan juara.

"Kritik suporter bagi saya adalah pelecut motivasi tim untuk lebih baik. Saya bisa melatih di LSI sampai detik ini tidak terlepas dari
hasil kritik. Jadi saya tanggapi positif saja," ujar pelatih yang akrab disapa RD itu, baru-baru ini.

Gelombang kritik terus mengalir semenjak Persija takluk 1-2 dari Persikad Purwakarta (19/3/2015). Suara sumbang mengenai menurunnya grafik kekuatan tim Ibu Kota pun tak terelakkan. Kemenangan Persija 3-0 atas Pra PON DKI pun belum memuaskan suporter yang ikut menyaksikan jalannya pertandingan.

Apalagi dua gol tuan rumah dicetak Bambang Pamungkas dan Alan Aciar melalui eksekusi penalti.Sementara gol penutup yang diciptakan Yevgeni Kabayev di pengujung laga merupakan hasil kemelut di depan gawang lawan. Strategi bertahan dengan mengandalkan serangan balik yang diusung RD dianggap bukan menjadi ciri khas Persija sebenarnya.

"Tidak masalah ajukan kritik, asalkan jangan sampai ngawur. Terkadang mereka (suporter) hanya tahu soal berapa banyak gol yang bisa diciptakan. Padahal, kami sedang melakukan simulasi bermain bertahan dan mencoba memaksimalkan pola serangan balik," tutur RD.

Pelatih berusia 48 tahun itu berharap Jakmania terus mengawal perkembangan tim asuhannya. Hanya saja, bahan analisis yang dipakai untuk mengeritik tepat sasaran.

"Ada juga terkadang menekan soal gaji, itu kan salah alamat. Kami, pelatih tanggung jawabnya hanya persoalan teknis di lapangan.
Persoalan telat gaji yang menjatuhkan psikologi pemain adalah tanggung jawab manajemen," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini