TRIBUNNEWS.COM - Kesalahan fatal Gerard Pique saat bertandang ke kandang Sevilla hingga tercipta gol penyama kedudukan 2-2 tak membuat posisi Pique bergoyang.
Pelatih Barcelona Luis Enrique tetap menganggap posisi Pique sangat vital menghadapi Paris Saint-Germain di ajang delapan besar Liga Champions, besok.
Apalagi ketika melawan Celta Vigo, Pique menunjukkan keperkasaannya hingga dinobatkan sebagai man of the match. Demikian juga di ajang El Clasico terakhir di Camp Nou yang membuahkan kemenangan penting 2-1 atas seteru abadi Real Madrid.
Menurut catatan seorang pengulas di Daily Mail, sosok Pique bahkan lebih terasa menentukan dibandingkan seniornya yang sudah pensiun, Carles Puyol. Hanya saja, Pique sering kehilangan fokus sejak tidak lagi berdampingan dengan Puyol yang sudah pensiun.
Catatan penting seperti didasarkan pada pengamatan lapangan secara detail. Ia terkadang naik membantu serangan dan terlambat kembali ke posisinya.
Pique harus membayar mahal karena pernah dibangku-cadangkan oleh Enrique. Gara-garanya soal fokus dimaksud. Ternyata, itu bisa mengubah Pique dan pertahanan Barca pun semakin solid, meski Pique harus berpasangan dengan mitra baru Jeremy Mathieu yang didatangkan dari Valencia musim ini.
Bek tangguh yang didatangkan dari Arsenal, Thomas Vermaelen, belum bisa bermain satu kali pun karena cedera. Vermaelen belakangan mulai ikut berlatih. Namun, Enrique tak mau berjudi.
Ia lebih baik memasangkan Pique dengan Javier Mascherano atau Marc Bartra dibandingkan Thomas Vermaelen jika sudah benar-benar bugar.
Tapi di luar fokus, performa Pique tetap terbaik bersama Barca. Menurut Squawka, Pique hanya kalah dari Lionel Messi dan Neymar dari sisi konsistensi performa.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Selasa (14/4/2015)