TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dipastikan memberikan izin pelaksanaan Kompetisi Divisi Utama 2015 dan kompetisi yang levelnya di bawahnya.
Hal itu ditegaskan dalam surat yang dilayangkan ke Kapolri dengan nomor 01541/MENPORA/IV/2015.
Intinya Kemenpora meminta kepada Kapolri untuk menerbitkan izin keramaian pada pertandingan-pertandingan Divisi Utama, Divisi I, II dan III.
"Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya Saudara untuk memberikan izin pada penyelenggaraan kompetisi Divisi Utama, Divisi I, II dan III dimaksud sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," demikian tertulis pada surat yang ditandatangani Sekretaris Kemenpora, Alfitra Salam tersebut.
Dikutip dari bola.net, meskipun mengizinkan Divisi Utama 2015 bergulir, Kemenpora menegaskan, kompetisi tak bergulir di bawah PSSI, melainkan di bawah supervisi KONI, KOI, Asosiasi Provinsi dan klub setempat.
Meski mendapat lampu hijau dari Kemenpora, manajemen Martapura FC tetap bergeming. Manajemen memastikan tidak akan menggulirkan pelaksanaan kompetisi Divisi Utama 2015 khususnya di Grup 6.
Apalagi, berdasarkan manager meeting bersama klub-klub peserta di Grup 6 dan PT Liga Indonesia, diputuskan, kompetisi di Grup 6 dilakukan dengan sistem home tournament karena pertimbangan transportasi.
Kemudian diputuskan juga, Martapura FC bersama dengan Kalteng Putra ditunjuk menjadi tuan rumah Grup 6 ini.
Hal ini tentunya akan berkaitan dengan Martapura FC, yang sesuai jadwal akan menggelar kompetisi Divisi Utama 2015 khususnya di Grup 6 yang mulai bergulir pada Sabtu (2/5) ini.
Ketua Umum Martapura FC, H Mokhammad Hilman menerangkan, timnya tidak akan menggelar kompetisi Divisi Utama 2015 di Grup 6 pada Sabtu ini.
"Kami pastikan tidak akan menggelarnya. Walau ada izin kepolisian untuk menggelar, tapi kan PT Liga Indonesia sudah menerangkan, kompetisi Divisi Utama dan ISL dihentikan sementara tanpa ada kejelasan kapan bisa dilanjutkan," kata Hilman, Jumat (1/5).
Dikatakan Hilman, klubnya yang berjuluk Laskar Sulthan Adam masih terdaftar sebagai anggota dari PSSI.
Masih menjadi bagian dari PSSI, tentunya Martapura FC pun akan mengikuti arahan dari operator kompetisi, PT Liga Indonesia.
"Kan ada statutanya. Jadi kami mengikuti saja. Jika kami tetap menggelar kompetisi, kami pun khawatir apakah hasilnya akan diakui PSSI dan PT Liga karena kompetisi di bawah supervisi KONI dan sebagainya. Dan lagipula izin keramaian sampai sekarang masih belum kami dapatkan," katanya.
Selain itu, Hilman juga menegaskan, Martapura FC tidak bisa menggelar kompetisi di Grup 6 karena terkait dengan keberlangsungan kompetisi sendiri.
"Siapa yang akan menjadi operator kompetisinya?, Darimana perangkat pertandingan seperti wasit dan sebagainya?," ucapnya.
Terlepas dari hal itu, Hilman memastikan, kompetisi di Grup 6 tidak bisa berjalan sesuai jadwal karena tim lawan pun banyak yang belum datang.
Sementara, manajer Martapura FC, Ami Said berharap adanya kesinkronisasian antara Kemenpora dengan PT Liga serta PSSI.
"Kalau kondisinya seperti ini tentu cukup bingung juga. Seandainya ada kesinkronisasian, tentu bisa segera ada kepastian pelaksanaan kompetisi," ucapnya.