TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Skuat Timnas U-23 dijadwalkan akan mulai berkumpul hari ini, Kamis (7/5) untuk menjalani agenda TC (Training Center) di Bandung.
Dan dari 24 nama pemain yang terpanggil mengikuti TC, empat di antaranya adalah penggawa Barito Putera, yakni Paulo Sitanggang, Manahati Lestusen, Hansamu Yama dan juga kiper Teguh Amiruddin.
Terkait pemanggilan empat penggawanya untuk bergabung dengan TC Timnas U-23 ini, manajemen pun sepertinya masih ragu untuk melepas pemainnya.
Hal ini tidak lain karena masih belum jelasnya kompetisi di Tanah Air dan juga penanganan Timnas U-23 sendiri.
Asisten manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa menerangkan sejatinya timnya siap merestui dan melepas empat penggawanya kembali bergabung dengan Timnas U-23.
Hanya saja, menurutnya, yang masih dipertanyakan adalah keabsahan pengelola Timnas U-23, terlebih sudah tersiar kabar bahwa Satlak Prima ingin mengambil alih dan PSSI tidak mau.
"Sebenarnya amanat founder tim pun adalah agar bisa menyumbangkan pemain ke Timnas. Tapi kalau kondisinya seperti ini, jadi pertanyaan juga. Misalkan timnas diambil alih pemerintah, apakah hasilnya nanti bisa diakui? Kalau memang diakui, ya monggo saja kita persilahkan pemain bergabung," jelasnya.
Syarifuddin menambahkan, manajemen sendiri hingga kemarin, Rabu (6/5) siang, masih belum mendapatkan surat pemanggilan pemain Timnas U-23 ini.
Untuk itulah, Syarifuddin menerangkan bahwa manajemen pun akan menunggu terlebih dahulu surat resmi tersebut, kemudian juga mempelajarinya. "Kita akan pelajari terlebih dahulu surat yang datang dari mana. Tapi sampai sekarang masih belum ada suratnya," pungkasnya.
Seperti diketahui untuk penanganan Timnas U-23 ini sendiri masih belum jelas. Pasalnya terkesan masih diperebutkan oleh Kemenpora dan PSSI.
Kemenpora telah memberikan mandat kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk memantau persiapan Timnas U-23, usai PSSI dibekukan.
Sementara dilansir dari berita Sepak Bola.com, Ketua Umum PSSI, La Nyala Mattalitti siap mencegah Timnas U-23 diambil alih oleh Satlak Prima ini.
Bahkan La Nyala juga bisa melarang keikutsertaan Timnas U-23 di ajang SEA Games 2015, jika Kemenpora tetap kekeuh memberikan mandat kepada Satlak Prima. Terlebih dirinya mengaku masih mempunyai wewenang atas timnas besutan Aji Santoso tersebut.