News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSSI Dibekukan

Klub-klub ISL Bingung Lepas Pemain ke Timnas untuk Persiapan Sea Games

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Tim Nasional Indonesia U-22, Aji Santoso (kanan) saat melatih tim asuhannya di Lapangan Sutasoma, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2015). Tim Nasional Indonesia U-22 menjalani pemusatan latihan tahap akhir untuk persiapan laga Kualifikasi Piala Asia. SUPER BALL/FERI SETIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun kompetisi nasional sedang kacau dan bahkan tidak bisa berjalan, namun Timnas U-23 segera akan melakukan persiapan untuk mengikuti ajang SEA Games 2015 di Singapura.

Terkait hal itu, PT Liga Indonesia pun sudah merilis 24 nama pemain yang akan dipanggil untuk mengikuti TC yang dilaksanakan di Bandung, Kamis (7/5). Dan dari 24 nama yang dipanggil, empat diantaranya adalah penggawa Barito Putera, Paulo Sitanggang, Manahati Lestusen, Hansamu Yama dan juga kiper Teguh Amiruddin.

Sementara striker Barito Putera yakni Anthony Putro Nugroho, yang ikut dalam TC sebelumnya tidak terpanggil karena cedera.

Namun, terkait empat pemainnya yang dipanggil Timnas U-23 ini, manajemen tim Barito Putera pun sepertinya masih bingung untuk melepasnya. Hal ini tidak lain karena masih belum jelasnya kompetisi di Tanah Air, dan juga penanganan Timnas U-23 sendiri.

Seperti diketahui untuk penanganan Timnas U-23 ini sendiri masih belum jelas. Pasalnya terkesan masih diperebutkan oleh Kemenpora dan PSSI. Kemenpora telah memberikan mandat kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk memantau persiapan Timnas U-23, usai PSSI dibekukan.

Sementara dilansir dari berita SepakBola.com, Ketua Umum PSSI, La Nyala Matallitti siap mencegah Timnas U-23 diambil alih oleh Satlak Prima ini.

Bahkan La Nyala juga bisa melarang keikutsertaan Timnas U-23 di ajang SEA Games 2015, jika Kemenpora tetap kekeuh memberikan mandat kepada Satlak Prima. Terlebih dirinya mengaku masih mempunyai wewenang atas timnas besutan Aji Santoso tersebut.

"Bagaimana bisa diambil alih Satlak Prima. Tentu harus tetap lewat PSSI. Lewat pemerintah tidak diakui. Coba saja jika tidak ada tanda tangan saya. Tidak akan berlaku itu (lewat pemerintah)," jelas La Nyala belum lama tadi.

Untuk itulah asisten manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa menerangkan, pihaknya masih belum bisa memutuskan apakah akan melepas pemainnya ke timnas.

"Kalau misalkan timnas diambil alih pemerintah, apakah hasilnya nanti bisa diakui? Kalau memang diakui, ya monggo saja kita persilahkan pemain bergabung. Jadi kami menunggu kejelasannya juga," jelasnya.

Tak hanya Barito, kubu PSM Makassar juga bingung apakah akan melepas dua pemainnya yang juga dipanggil bergabung dengan timnas, yakni Agung Prasetyo dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, atau tidak.

Manajemen PSM mengaku mengalami dilematis dan itu tak lepas dari adanya masalah sepak bola Indonesia saat ini. "Kami tentunya bangga kalau ada pemain PSM yang dipanggil timnas. Tapi kalau liga dalam keadaan bermasalah seperti ini, kami juga kecewa," ujar Sumirlan, direktur klub PSM.

"Kami masih bingung. Kami tidak tahu siapa yang berhak untuk memanggil pemain. Kami jadinya dilema juga," katanya. (frans)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini