TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH -Politisi PKS Nasi Jamil memanfaatkan masa reses penutupan sidang III DPR dengan menerima sejumlah pemilik klub dan para pelaku sepakbola di Banda Aceh,Rabu (6/5/2015). Dalam pertemuan tersebut Nasir mendengarkan keluhan demi keluhan pasca dibekukannya PSSI oleh Kemenpora
"Kami tidak menyetujui keputusan Kemenpora, kedepan apa yang akan diambil PSSI, itu yang akan kami ikutkan walaupun saat ini klub kami hancur gara-gara keputusan Menpora sebab kami tidak bisa berkompetisi lagi," ujar Pemilik Klub Sepakbola PS. Pidie Jaya Muhammad Zakaria.
Pria yang akrab disapa Bang Jack ini menegaskan, dirinya tidak akan pernah ikut jika nantinya Kemenpora mengurus persepakbolaan Indonesia. Jack Menilai, sikap Kemenpora tak lebih dari mementingkan kepentinganya sendiri.
"Tak terpikir oleh kemenpora memikirkan masyarakat ramai, pemain sepakbola dll, dia Cuma ingin niatnya sendiri saja, akan banyak pengangguran di Aceh ini, masa kita harus demo,ā€¯tegasnya.
Jack berharap Menpora mencabut keputusannya dan tunduk kepada Statuta FIFA karena induk Sepakbola saat ini FiFA bukan Kemenpora.
Lebih jauh ia pun menjelaskan keptusan Kemenpora membekukan PSSI berdampak luas terhadap kondisi persepakbolaan di Aceh bahkan ia mengungkapkan langkah kemenpora tersebut benar-benar tidak memahami hobi Masyarakat Aceh.
"Khusus Aceh semua di kepala mereka itu sepakbloa tidak ada yang lain. 40 persen pemuda di Aceh mengandrungi si kulit bundar. Makanya, bukalah hati yang paling dalam Menpora jangan bawa-bawa politik ke olahraga,"imbuhnya.
"alau NKRI tidak segera Mencelasikan persoalan ini, Menpora tidak segera mencabutnya, maka kami akan hengkang dari NKRI untuk bertanding di luar negeri misalnya di Malaysia, Singapura dan lain-lain," ancam Jack.
Mendengar keluhan tersebut Nasir Djamil berniat untuk segera menyurati pimpinan DPR agar persoalan ini segera diselesaikan di Komisi X.
"Sebagai wakil rakyat dari Aceh, saya tentu prihatin dengan kondisi ini. Saya akan melakukan langkah kongkrit menanggapi aspirasi dari para pecinta sepakbola di Aceh, PEmbekuan PSSI ini memberikan ketidakpastian terhadap pelaku sepakbloa khususnya di Aceh," katanya.
Nasir mengungkap, akhir-akhir ini muncul adanya kepentingan politik dalam keputusan Pembekuan PSSI oleh Kemenpora ketimbang pembenahan PSSI maka Komisi yang terkait, Komisi X DPR harus memanggil secepatnya Menpora Imam Nachrawi.
" Menpora harus jujur dan terbuka, supaya masyarakat bisa tahu. Kita berharap Menpora punya sikap jangan sampai mendengar bisik-bisik yang tidak jelas seperti yang muncul di internal pelaku sepakbola tanah air ini," harap Nasir Jamil.
"Jangan sampai Menpora Imam Nachrawi dikenang publik sebagaipenghancur PSSI, kita kan tidak main sendiri, bukan di dunia sendiri, ada FIFA. Dalam hal ini kita khawatir sanksi dari FIFA. Bahkan saya menduga jangan-jangan Presiden Jokowi tidak tahu persoalan ini," Nasir menegaskan.