News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSSI Dibekukan

Tim Sembilan Kemenpora Laporkan Hasil Kerja

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Tim Sembilan Kemenpora, Djoko Susilo dan Eko Ciptadi, Ketua Tim Sembilan Kemenpora, Oegroseno bersama Ketua Bidang Pengawasan Hukum dan Pengendalian BOPI, Imam Suroso (kiri ke kanan) saat memberi keterangan tentang penyelenggaraan Liga Super Indonesia (LSI) musim 2015 di gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (13/2/2015). Tim Sembilan mengisyaratkan bahwa kompetisi Indonesia Super League 2015 belum bisa dimulai karena banyak persyaratan administrasi yang belum dilengkapi. SUPER BALL/FERI SETIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecenderungan atau ketidakpastian pencapaian prestasi dan berbagai masalah yang melekat dalam badan persepakbolaan nasional mendorong Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) untuk menganalisa inti persoalannya melalui berbagai pemetaan masalah.

Seperti dialog dengan berbagai pihak terkait, evaluasi, dan penyusunan rekomendasi bagi tujuan tata kelola sepakbola nasional yang lebih baik,bermartabat bagi bangsa, dan dalam konteks yang lebih besar.

Melalui konfrensi pers di kantor Menpora, Rabu (6/5/2015), tim yang dikoordinatori Mantan Wakapolri, Oegroseno menyampaikan hasil kerja yang dan memberikan beberapa catatan kritis kepada PSSI.

Selain itu, Tim Sembilan juga membeberkan 9 poin rekomendasi yang ditujukan untuk Menpora, DPR RI, dan Presiden RI.

Diketahui Tim Sembilan menggunakan dasar filosofi Nations's Character Building (NCB) dimana kehadiran tim sembilan sempat menimbulkan pro dan kontra bagi sejumlah kalangan tertentu, tapi tak dipungkiri fakta pada akhirnya tim sembilan tidak mampu sejumlah rekomendasi yang menyeluruh dan strategis.

"Tidak terasa empat bulan tim sembilan sudah berkeja maksimal semampu yang dilakukan, setidak-tidaknya telah menjadi entry point untuk langkah pembenahan yang lebih komprehensif," jelas Oegroseno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini