TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan antara perwakilan klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) dengan operator LSI, PT Liga Indonesia pada hari Rabu (6/5) malam, tidak menghasilkan keputusan penting.
Pada pertemuan bersama Joko Driyono selaku CEO PT Liga Indonesia, 18 klub hanya diberi penjelasan terkait dengan sikap PSSI yang menghentikan liga. Bahkan, pertemuan yang diikuti seluruh perwakilan klub ini hanya ditawarkan kompetisi baru pengganti LSI.
Joko menyatakan, dalam hal ini PT liga memberikan referensi kepada klub dan proyeksi rasional. Dengan simulasi ideal kompetisi bergulir kembali 19 Juni, namun dalam konteks situasi force majeur, maka diproyeksikan kompetisi baru akan digelar pada September 2015- Mei 2016.
Nah, dengan proyeksi tersebut, ada durasi kosong pada bulan Mei sampai Agustus. Pada masa inilah dimungkinkan membuat event dengan beberapa opsi. Namun tentu harus mendapat persetujuan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia 12 Mei mendatang.
Direktur Klub PSM, Sumirlan yang menghadiri rapat itu hanya bisa melontarkan kekesalan ke PT Liga dengan penghentian kompetisi oleh PSSI.
Menurut Sumirlan, klub mempunyai saham di PT LI, sehingga harus diikutkan dalam pembicaraan. Bukan malah klub ditinggalkan begitu saja oleh PSSI dan PT Liga.
Soal rencana digulirkannya Piala Liga Indonesia yang akan dilaksanakan PT LI, semuanya masih menunggu hasil RUPS tanggal 12 Mei nanti.
"Kalau ada Piala Liga, itu lebih bagus. Jadi ada kegiatan pemain untuk mengisi kekosongan ini," ungkapnya.