TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - PSM beserta 17 klub lainnya merasa dikorbankan oleh PSSI saat memutuskan penghentian Liga QNB 2015.
Meski begitu, manajemen Juku Eja tetap menghormati PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia yang diakui FIFA.
"Kami yang menanggung kerugian, tapi tidak dilibatkan saar exco PSSI membuat keputusan. Tapi, sebagai anggota kami menghormati keputusan itu," ujar Sumirlan, Direktur Teknik PSM yang menghadiri pertemuan 18 klub dengan PT Liga Indonesia, Rabu (6/5).
Menurut Sumirlan, tetap sejalan dengan keputusan PT Liga Indonesia yang mengacu ke PSSI terkait kompetisi.
"Sulit buat klub mengikuti kompetisi dibawah tim transisi bentukan Menpora. Karena di belahan dunia mana pun, klub harus berkompetisi yang dijalankan oleh federasi," tegas Sumirlan.
Sumirlan menambahkan situasi sepakbola yang sangat dinamis membuat pihak klub bersikap hati-hati dalam menyikapinya.
"Termasuk menunggu hasil sidang gugatan PSSI ke Menpora di PTUN," papar Sumirlan.