Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kepastian turnamen pra musim yang rencananya akan digelar pada 26 Mei 2015 belum diberikan oleh PT Liga Indonesia (PT LI), namun Persela Lamongan akan memulai persiapan dengan menggelar latihan hari ini, Senin (18/5/2015).
Asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto mengatakan, manajemen sudah memberitahukan rencana dimulainya latihan kembali untuk menyiapkan diri untuk turnamen itu.
"Manajemen sudah memberitahukan kepada tim pelatih dan pemain untuk datang dan mulai latihan pada Senin (18/5/2015) pukul 15.30," kata Didik kepada Harian Super Ball, Sabtu (16/5/2015).
Didik yakin anak asuhnya pasti datang, karena sudah menunggu pertandingan sejak dihentikannya kompetisi sesuai keputusan dari Exco PSSI pada 2 Mei 2015.
"Pasti pemain datang, karena pertandingan dalam turnamen seperti ini sudah ditunggu-tunggu. Pemain sudah menanti lama. Jadi saya yakin, seluruh pemain akan datang," ujar Didik.
Terkait nilai kontrak yang diperkirakan akan lebih kecil dibanding dengan kontrak saat akan dimulai kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Ini sesuai dengan saran dari PT LI agar manajemen tidak terlalu berat untuk 'menghidupi' tim selama turnamen yang akan berjalan sampai Agustus 2015.
"Kami nggak akan masalah dengan itu. Kami harus fleksibel dengan nilai kontrak nanti, karena ini bukan keinginan dari manajemen tapi akibat dari force majeure sepak bola kita. Kontrak akan kembali penuh pada saat kompetisi musim depan pada September 2015," ucap Didik.
Bagi Didik, yang terpenting bagi dirinya, tim pelatih, dan pemain adalah bisa kembali bertanding. Dengan demikian pasukan Persela bisa mengisi waktu kosong dengan aktivitas di lapangan.
"Yang terpenting adalah kami bisa kembali bekerja dan mendapat penghasilan, sehingga kami bisa memberikan nafkah kepada keluarga. Tidak masalah untuk sementara bisa bermain di turnamen pra musim seperti ini," terang Didik.
Selain itu, tambah Didik, turnamen ini, bisa dijadikan parameter jelang kompetisi musim depan.
"Turnamen ini menjadi tantangan bagi tim dan menjadi alat ukur kekuatan anak-anak. Kami harus mencatatkan progres meningkat sebelum benar-benar mengikuti kompetisi musim depan yang persaingannya sangat ketat," tambah Didik.
Soal hasil, Didik tidak memikirkannya. "Yang terpenting anak-anak main bagus dan maksimal, tentunya hasilnya pasti sangat baik. Bagus kalau bisa jadi juara. Tetapi target sesungguhnya bisa menyiapkan diri sebaik mungkin untuk berlaga di kompetisi LSI. Apalah artinya juara pra musim kalau di kompetisi musim depan, justru kami terdegradasi," tutur Didik.