TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kisruh sepak bola Indonesia seakan tidak berujung. Kali ini inisiatif Tim Transisi untuk menemui petinggi FIFA ditolak.
Surat yang dikirimkan Tim Transisi kepada FIFA jutsru dibalas dengan imbauan agar Menpora menarik keputusan pembekuan PSSI. Selain itu, pertimbangan waktu yang diajukan untuk bertemu dengan FIFA sangat pendek.
Penolakan FIFA dan rekomendasi kepada Menpora dari FIFA tersebut ditanggapi oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat mendampingi Jokowi di acara Car Free Day di Solo.
Rudy merasa prihatin dengan penolakan tersebut. Menurut Rudy, seharusnya Menpora sendiri yang langsung datang dan bertemu dengan FIFA lalu menjelaskan duduk permasalahan sepak bola di Indonesia, termasuk menjelaskan latar belakang pembekuan PSSI.
"Bukan Tim Transisi yang datang ke sana, namun Menpora dulu yang menemui FIFA, jelaskan permasalahan yang terjadi seperti apa," kata Rudy, Minggu (24/5/2015).
Seperti diketahui, Tim Transisi yang diketuai oleh Bibit Samad Riyanto melayangkan surat kepada FIFA untuk bertemu para pejabat saat Kongres FIFA di Swiss, pada tanggal 25-30 Mei 2015 nanti. Surat balasan dari FIFA dengan tanda tangan dari Sekjen FIFA, Jerome Valcke per tanggal 22 Mei, menyebutkan menolak untuk bertemu dengan Tim Transisi dan mempertanyakan pembekuan PSSI.
Alasan penolakan dari FIFA karena waktu yang begitu dekat dengan jadwal kongres FIFA yang akan berlangsung. Selain itu, FIFA juga memberi batas waktu kepada Menpora, Imam Nachrowi, untuk menganulir pembekuan PSSI paling lambat tanggal 29 Mei 2015 nanti.
Sementara itu, Rudy yang juga mantan anggota Komite Normalisasi PSSI, mempertanyakan kepada Menpora dasar utama pemberian sanksi kepada PSSI.
"Dasarnya apa saya belum tahu, mengapa Menpora membentuk Tim Transisi, dan seharusnya PSSI bukan dibekukan tapi dibenahi secara struktural. Dan Tim Transisi ini bukan pengganti pengurus PSSI namun membenahi saja," katanya.