TRIBUNNEWS.COM - Rio Ferdinand akhirnya mengungkapkan kepada publik kondisi emosinya dalam beberapa bulan terakhir, sebelum istrinya, Rebecca, meninggal dunia akibat kanker payudara.
Situasi itu begitu menekan dirinya, sehingga berpengaruh pada pekerjaannya sebagai pesepak bola.
"Selama ini, sebagai pesepak bola saya selalu mengira tak bisa bermain di pertandingan penting akibat cedera itu adalah kiamat. Ternyata bukan, karena hal itu tidak ada apa-apanya dibanding menyaksikan istri dan ibu anak-anakmu sekarat karena kanker," kata bek Queens Park Rangers (QPR) ini dalam wawancara eksklusif dengan The Sun.
Awalnya, lanjut Rio, dia dan Rebecca sepakat menghadapi situasi ini dengan santai. Tapi kemudian kanker di tubuh Rebecca menyebar sampai ke tulang, sehingga Rio menghadapi pilihan sulit, antara mendampingi istrinya yang semakin lemah, atau pergi berlatih dan bertanding dengan QPR. Mantan bek Manchester United ini memilih yang pertama.
"Saya merasa berdosa karena tak ada saat QPR berjuang agar tidak terdegradasi," katanya.
Rio juga mengungkapkan, Rebecca sangat tegar menghadapi akhir kehidupannya. (Baca Juga: Istri Rio Ferdinand Tutup Usia)
Baca Juga di Harian Super Ball, Senin (25/5/2015)